Nakita.id - Anak merupakan karunia terindah yang patut disyukuri setiap orangtua, baik anak yang lahir dalam keadaan sehat atau sakit.
Orangtua yang memiliki anak-anak dengan ADHD sangatlah pantas menerima empati, bukan penghakiman.
Hal ini dirasakan oleh Taylor Myers, seorang ibu yang memiliki putri dengan perilaku frustasi ADHD. Melalui unggahan dari Facebook-nya, ia menjelaskan apa yang terjadi.
Perilaku putrinya sering mendapatkan respons negatif dari orang-orang yang tidak berperasaan atau cenderung menghakimi.
Taylor menjelaskan bahwa putrinya menderita ADHD, dan sering mengamuk layaknya balita pada umumnya, namun amukannya bisa jadi lebih intens.
Gadis kecilnya itu sering terpaku pada sesuatu yang tidak membuatnya tenang. Dan terkadang ia suka pergi dan menghindar saat ia dan ibunya hendak berbelanja di toko.
Baca juga : Terapi Perilaku yang Mendukung Anak-anak ADHD di Jepang
Anaknya juga pernah mengamuk saat Taylor hendak mengantri di kasir. Karena terus merengek, akhirnya ia kesal dan memarahinya. Tidak hanya itu, orang lain yang melihat mereka juga sedikit merasa kesal dan menghakimi Taylor.
"Saya bisa saja menanggapi dengan cara yang lebih baik. Saya sudah menjelaskan kepadanya bahwa (anak) usia empat tahun saya memiliki ADHD yang cukup parah, saya membesarkan kedua anak saya sendiri, saya melakukan yang terbaik, dan tidak punya pilihan selain menunggunya untuk belanjaan,” tuturnya.
Taylor sebenarnya merasa malu dengan tingkah lakunya sendiri. Tapi di sisi lain, ia juga tahu bahwa ia tidak pantas diadili.
"Anda tidak pernah tahu apa yang sedang dialami seseorang. Anda tidak pernah tahu masalah yang dimiliki anak yang menyebabkannya berperilaku buruk dan kecuali Anda tahu perjuangan menjadi orangtua bagi anak seperti saya, Anda tidak bisa menghakimi saya," tambahnya.
Baca juga : 4 Kunci Menangani Anak Hiperaktif