Biarkan anak tahu bahwa kita mengerti apa yang sedang ia alami. Dengan suara tenang, beritahu anak, "Mama tahu kamu kecewa karena kamu tidak menemukan mainan yang diinginkan" dan seterusnya.
Kemudian tanyakan pada anak untuk menilai kekecewaan atau kemarahannya pada skala 1 sampai 10. Ini memberi kita gambaran tentang tingkat keparahan masalah, tanpa harus mengomel atau mengulangi apa yang akan dikatakan.
# 3: Setel alarm
Jelaskan padanya bahwa jam akan terus berjalan. Ibu bisa mengatakan, "Mari kita lihat seberapa cepat kamu bisa menenangkan diri" atau "Meskipun kamu sedang marah, kamu perlu mengendalikan diri, jadi kita bisa terus berbelanja."
Baca juga : 10 Cara Menangani Anak Penakut
# 4: Singkirkan emosi
Mintalah anak membayangkan sesuatu yang menarik perhatiannya. Sebagai cara alternatif, berikan anak balon dan mintalah ia untuk meledakkannya.
# 5: Memukul benda-benda
Jika anak sedang berada di rumah selama krisis emosi, mintalah anak untuk meninju bantal, guling, atau benda lembut dan aman lainnya. Ibu juga bisa melakukan pertarungan bantal, merobek koran, atau meremas bola.
# 6: Minta bantuan
Jika anak sering mengalami krisis yang tidak responsif terhadap intervensi, jangan tunggu sampai kita merasa turut kelelahan dan stres.
Kunjungi dan berkonsultasilah dengan profesional ADHD, untuk mengatasi anak penderita ADHD secara tepat! (*)
Penulis | : | Soesanti Harini Hartono |
Editor | : | Soesanti Harini Hartono |
KOMENTAR