Walau begitu, ada juga orang asing lain yang memberikan belas kasih dan empati yang ia butuhkan, serta berbicara baik-baik kepada anaknya, sehingga Taylor bisa membayar seluruh belanjaannya dan pulang ke rumah.
Ia menceritakan bahwa ada seorang perempuan yang berjalan ke arah mereka dan mulai berbicara dengan Sophie.
Ia mengajukan pertanyaan untuk mengalihkan perhatiannya, lalu membalikkan tubuhku saat Sophie sedang asik makan keripiknya.
Dua orang asing yang berinteraksi dengan Taylor tidak tahu bahwa putrinya menderita ADHD, tapi itu nyatanya tidak penting.
Baca juga : Anak Hiperaktif, Waspada ADHD
Setiap orangtua tahu bagaimana rasanya ketika anak sedang mengamuk saat berbelanja. Ada rasa stres dan malu lalu diperparah oleh fakta bahwa ada orang asing di sekitar yang memberikan dua reaksi: memberikan penilaian atau dengan memberikan empati.
Taylor mengalami kedua reaksi tersebut, dan mulai menuliskan pengalamannya ini melalui Facebook-nya untuk mengingatkan pada semua orang pentingnya rasa empati.
Anak ADHD mungkin sulit untuk tertawa, karena mereka kurang dapat mengatur emosinya jika dibandingkan dengan anak rata-rata seusianya. Akan sulit bagi anak penderita ADHD untuk bisa mengatasi dan menemukan cara untuk tenang.
Dilansir dari Additudemag.com, ada enam cara menenangkan anak penderita ADHD:
# 1: Sepakati sebuah "rencana"
Sebelum pergi ke toko bahan makanan atau toko permainan video, mintalah anak penderita ADHD untuk melakukan hal-hal yang dapat menenangkannya jika ia marah. Jika tidak, Ibu bisa memiliki rencana bersama yang cukup menjamin bahwa ia akan bekerja sama dengan baik.
# 2: Akui kesedihannya
Penulis | : | Soesanti Harini Hartono |
Editor | : | Soesanti Harini Hartono |
KOMENTAR