Nakita.id - Ibu hamil yang suka bersepeda, biasanya tetap melakukan hobinya ini meski perutnya sudah mulai membesar. Sebenarnya, amankah bersepeda saat sedang hamil, apalagi jika usia kandungan sudah semakin tua?
"Berolahraga selama kehamilan adalah sesuatu yang saya rekomendasikan untuk semua ibu hamil, walaupun ada beberapa jenis olahraga yang lebih aman dilakukan selama kehamilan. Mengendarai sepeda tidak aman untuk kehamilan dari segi risiko kemungkinan terjatuh dan mengalami trauma perut," komentar Dr. Katherine Bolt, dokter kandungan dan kebidanan dari Texas Children’s Pavilion for Women.
Ibu hamil yang sudah terbiasa bersepeda dan tidak mengalami masalah berarti dalam kehamilannya, boleh tetap menjalaninya hingga kehamilan berusia delapan bulan. Umumnya, intensitas bersepeda akan berkurang saat memasuki trimester ketiga. Namun menurut Dr. Bolt, kegiatan bersepeda tidak disarankan kepada mereka yang baru akan memulainya saat hamil. Untuk ibu hamil yang sudah terbiasa melakukannya, dianjurkan untuk mengurangi jarak tempuh dan kuantitas bersepeda saat memasuki trimester kedua dan ketiga.
Dr. Bolt menjelaskan, “Saya mengatakan kepada pasien saya bahwa mengendarai sepeda adalah bentuk olahraga yang aman sampai kehamilan sekitar 20 minggu. Lebih dari itu, rahim sudah begitu besar sehingga tulang di panggul tidak bisa lagi memberi banyak perlindungan jika jatuh. Selain itu, gaya gravitasi ibu hamil juga sudah mulai berubah sehingga lebih sulit mengendalikan sepeda dan meningkatkan risiko jatuh.”
Trauma jatuh dari sepeda dapat menyebabkan perdarahan internal dan bahkan menyebabkan abruptio plasenta atau komplikasi fatal yang berpotensi plasenta keluar dari dinding rahim. Kecelakaan saat bersepeda juga bisa menimbulkan komplikasi potensial, seperti perdarahan, sakit perut, kontraksi, kebocoran cairan, atau penurunan pergerakan bayi.
Untuk menghindari risiko-risiko tersebut, Dr. Bolt menganjurkan ibu hamil untuk selalu didampingi oleh orang dewasa saat bersepeda. Sehingga jika terjadi sesuatu yang tidak diinginkan, orang tersebut bisa langsung sigap membantu. Jangan lupa untuk selalu membawa botol minum agar tidak terjadi dehidrasi yang bisa merugikan kesehatan janin. Lalu, jangan malu untuk menggunakan pelindung, seperti helm atau bantalan untuk perut, jika ingin bersepeda dalam jarak jauh.
Terakhir, ibu hamil harus mengetahui batasan dirinya sendiri. Jika sudah merasa ada yang tidak nyaman dengan tubuh atau kehamilannya, maka hentikan kegiatan bersepeda.