Minum Obat Tanpa Sendok Takar, dan 4 Kebiasaan Buruk Lain Saat Minum Obat

By Dini Felicitas, Senin, 7 Agustus 2017 | 09:30 WIB
Perhatikan cara pemberian obat yang aman untuk anak. (Dini Felicitas)

Nakita.id - Suka minum obat dalam keadaan perut kosong atau tidak tepat waktu? Hati-hati, Bu. Meski kelihatannya sepele, tapi ternyata kebiasaan tersebut bisa berakibat buruk bagi kesehatan.

Selain kedua hal tersebut, apa saja kebiasaan minum obat yang keliru yang tanpa kita sadari sering kita lakukan? Berikut beberapa di antaranya.

1. Minum obat kadaluarsa. Obat yang sudah tidak diminum lagi, biasanya disimpan dan akan kembali dikonsumsi sewaktu-waktu jika dibutuhkan. Tapi kadang kita lupa untuk mengecek tanggal kadaluarsa obat-obat tersebut dan langsung meminumnya. Tenang, Bu, Anda tidak sendiri.  Sebuah studi menemukan bahwa satu dari empat orang pernah mengonsumsi obat yang kadaluarsa. Dampak paling ringan saat mengonsumsi obat kadaluarsa adalah, obat menjadi tidak seefektif biasanya. Dampak yang paling buruk, bisa membahayakan kesehatan dan nyawa. Jadi, rajin-rajinlah membersihkan dan mengecek tanggal kadaluarsa semua obat yang Ibu simpan.

2. Mengalami efek samping berkepanjangan. Semua jenis obat pasti bisa menyebabkan efek samping, meskipun tingkat keparahannya akan dirasakan berbeda pada tiap-tiap orang. Ada yang hanya merasakan gejala ringan sampai yang bisa membuat sakit bertambah parah dan mengancam nyawa. Sebuah penelitian menemukan bagaimana cara menghindari efek samping obat yang berkepanjangan, yaitu dengan minum obat sesuai anjuran dan tidak mengganti obat sembarangan meski khasiatnya sama.

3. Lupa minum obat. Hampir semua orang pernah lupa meminum obat, apalagi jika harus diminum beberapa kali sehari. Meskipun kadang tidak jadi masalah, tapi beberapa obat mungkin saja menyebabkan konsekuensi serius jika tidak diminum teratur. Misalnya antibiotik atau obat untuk penderita TBC yang tidak boleh terlewatkan jadwalnya. Jika perlu, pasang alarm untuk selalu mengingatkan minum obat.

4. Menyimpan obat sembarangan. Ibu biasanya menyimpan obat di dalam laci, kotak plastik, atau lemari makan. Sayangnya, tempat yang panas dan beruap merupakan tempat yang buruk untuk menyimpan obat-obatan. Kelembaban dan hawa panas justru bisa merusak bahan aktifnya dan membuat obat kurang efektif. Di setiap kemasan obat, biasanya tertulis di mana seharusnya obat tersebut disimpan. Ikuti intruksi tersebut dan jauhkan dari jangkauan anak-anak serta hewan peliharaan.

5. Tidak menggunakan sendok takar. Obat dalam bentuk cair biasanya disertai dengan sendok takar. Tapi ada sebagian orang yang justru menggunakan sendok di dapur untuk meminum obat, padahal hal ini sama sekali tidak dianjurkan. Sebuah penelitian menemukan fakta bahwa orangtua yang menggunakan sendok makan untuk memberikan obat kepada anak-anak kemungkinan meminumkan dosis yang salah. Dosis yang kurang hanya akan berakibat penyakit lebih lama sembuh karena infeksi yang tidak terobati, tapi memberikan dosis yang terlalu banyak dapat menyebabkan penyakit atau bahkan mengancam nyawa anak.

Hal terakhir yang paling penting jika berhubungan dengan obat adalah tidak ragu untuk selalu bertanya pada dokter atau apoteker. Ikuti petunjuk dari mereka agar tidak salah dalam mengonsumsi obat.