Ini Caranya Supaya Anak Tidak Gampang Sakit

By Soesanti Harini Hartono, Rabu, 9 Agustus 2017 | 00:15 WIB
Upaya yang bisa dilakukan supaya anak kita tetap sehat, sebenarnya sudah harus dilakukan sejak bayi. Yaitu dengan memberikannya IMD dan ASI eksklusif hingga 6 bulan. Jangan lupakan pula imunisasi. (Santi Hartono)

Nakita.id- Mempunyai anak sehat adalah dambaan setiap orangtua. Karena itu ada peribahasa yang mengatakan, jika anak sehat, orangtua gembira. Jika anak sakit orangtua pun ikut sakit.

Upaya yang bisa dilakukan supaya anak kita tetap sehat, sebenarnya sudah harus dilakukan sejak si kecil masih bayi. Yaitu dengan memberikannya IMD dan ASI eksklusif hingga 6 bulan, dilanjutkan dengan makanan padat gizi seimbang, tapi ASI tetap dilanjutkan hingga usia si kecil 2 tahun.

Baca juga: 8 Cara Agar Anak Tidak Mudah Sakit

Selain ASI dan makanan bergizi seimbang yang sesuai dengan kebutuhan anak saat itu, imunisasi jangan ditinggalkan. Kenapa? Karena dengan imunisasi anak kita akan kebal dari berbagai macam penyakit yang mematikan, seperti difteri, atau penyakit yang bisa membuat si kecil cacat seperti rubella.

Sekarang di bulan Agustus 2017 adalah bulan imunisasi MR alias Measless dan Rubella. Ini adalah program pemerintah, sekaligus program dunia dalam hal ini WHO.

Menurut Dr. Vinod Kumar Bura, dari WHO, saat diwawancara nakita usai seminar Peringatan Hari Anak Nasional dan Kampanye Program Nasional Imunisasi Measles-Rubella (MR), dengan tagline Together We Can (23/07)program ini sudah dilakukan di berbagai negara di dunia. Bura optimis,  untuk di Indonesia, target cakupan imunisasi akan melebihi 90%. 

Vaksin MMR dinyatakan Bura sebagai vaksin yang sangat aman sehingga cocok untuk anak di seluruh dunia. “Memang penyakit Rubella tidak mematikan. Tapi, jika anak sampai terinfeksi fatal akibatnya. Misal, pendengaran anak menjadi bermasalah, hingga tuli. Dengan demikian, pemberian imunisasi MMR merupakan solusi preventif,” Jelas Kumar.

Baca juga: Bisakah Imunisasi Diberikan Saat Bayi Sakit

Dalam kesempatan yang sama, Dr. dr. Toto Wisnu Hendrarto, Sp.A(K), DTM&H, dari IDAI juga Satgas Imunisasi program nasional imunisasi MR, mengatakan kenapa campak yang dikejar dalam program imunisasi kali ini? Jawabannya karena campak hanya dimiliki oleh manusia.

"Karena hanya diderita oleh manusia, maka  bisa dikontrol penyebarannya dan dihilangkan dari muka bumi jika semua sudah melakukan tindakan pencegahan. Yaitu melalui imunisasi. Selain itu, campak yang penyebabnya virus hingga saat ini belum ada obatnya. Jadi hanya dengan meningkatkan daya tahan tubuh, salah satunya melalui imunisasi, itu solusinya.”

Begitu juga, jelas Toto, kenapa Rubella yang dikejar dalam program imunisasi nasional sekarang ini? Alasannya sama. Karena virus rubella belum ada obatnya, solusi terbaik adalah imunisasi.

“Kembali diterangkan, rubella hanya ada pada. Jadi jika banyak manusia yang kebal virus ini, maka rubella akan hilang dengan sendirinya di muka bumi.”

Selain imunisasi, supaya anak tidak mudah sakit cukupi kebutuhan gizinya dengan baik. Berikan anak sumber makanan tinggi protein dan serat. Terapkan makanan diet seimbang, dengan memberikan makan sayur dan buah, daging sapi, ayam, ikan, karbohidrat kompleks seperti nasi merah, lemak baik dari buah-buahan dan minyak sehat.

Anak juga harus dipastikan kebutuhannya cairannya tercukupi. Paling bagus dari air putih. Namun anak-anak juga bisa menambah dari jus buah dan susu yang kaya kalsium. Ingat, dalam hal memberikan susus, jangan memberikan anak-anak susu kental manis (SKM) untuk diminum. Selain mengandung gula, nilai gizinya kurang.

Aktivitas fisik pun harus kita giatkan untuk anak. Hal ini dilakukan untuk mencegah terjadinya obesitas. Mengingat jumlah penderitanya semakin meningkat setiap tahun.

Baca juga: Ini Yang Perlu Dilakukan Agar Bayi Kuat Dan Tidak Mudah Sakit

Jadi jangan lupa untuk selalu ajak anak-anak bergerak setiap hari. Mulai dari jalan kaki, naik turun tangga di rumah, hingga mengajak anak-anak main di taman.

Kontrol kesehatan ke dokter baiknya tidak hanya dilakukan saat anak sakit. Saat anak sedang sehat baiknya dilakukan juga. Supaya dokter bisa menilai sejauh mana tumbuh kembangnya dan dokter bisa memberikan masukan mengenai kondisi kesehatan anak. (*)