Masuk Musim Panas, Waspadai Serangan 8 Virus Berikut Ini!

By je, Kamis, 7 September 2017 | 04:30 WIB
Gejala Infeksi Polio pada Anak (Ipoel )

Nakita.id - Memasuki musim panas, jangan lupakan asupan makanan bergizi seimbang, cukup minum, dan cukup istirahat. Hanya dengan cara itulah, imunitas tubuh bisa terbentuk dengan baik dan kita siap melawan serangan 8 virus musim panas berikut ini:

* Enterovirus

Virus ini menyebabkan seorang anak mengalami polio, dikenal sebagai virus spesialis musim panas. Anak-anak yang terinfeksi virus ini akan mengalami sakit tenggorokan ringan dan demam,  kemudian dalam beberapa hari bisa menderita meningitis dan atau kelumpuhan. Syukurlah, sekarang  telah ada vaksin polio dan imunisasi rutin polio  sehingga polio pun hampir punah di sebagian besar belahan dunia. Selain polio, ada enterovirus lain yang perlu diwaspadai di musim panas, seperti coxsackieviruses, echoviruses, dan enteroviruses. Virus ini biasanya menyebabkan gejala pernapasan ringan (batuk dan pilek) dan gejala gastrointestinal (diare dan muntah), tetapi juga dapat menyebabkan infeksi yang lebih parah, seperti meningitis aseptik, ensefalitis, dan miokarditis.

Mengataisnya, paling baik dengan melakukan pencegahan. Menjaga kebersihan diri dan kebersihan lingkungan, serta meningkatkan daya tahan tubuh adalah kuncinya. Selain itu, hindari kontak dengan siapa pun yang sedang sakit oleh sebab virus ini. Ingat, virus ini sangat menular dan media penularannya adalah udara.

Baca juga: Kenali Virus Coxsackie yang Dapat Menyerang Bayi

Penyembuhannya dengan cara mencukupi kebutuhan tubuh akan asupan gizi dan cairan, juga istirahat yang cukup. Tidak memerlukan obatan-obatan, apalagi antibiotik. Jika sakit berlanjut, lebih dari tiga hari, keadaan semain memburuk, sebaiknya periksakan ke dokter.

* Coxsackie A16 dan Enterovirus 71

Virus ini menyebabkan penyakit yang kita kenal dengan nama penyakit tangan, kaki, dan mulut. Ciri khasnya ialah tangan, kaki, dan mulut mengalami lecet atau bisul di mulut alias herpangina.

Proses penularannya melalui kontak langsung dari manusia ke manusia dengan media air liur, udara, tinja, dan cairan dari vesikel atau ekskreta. Penularan kontak tidak langsung melalui barang, handuk, baju, peralatan makanan, dan mainan yang terkontaminasi oleh sekresi pun bisa terjadi.

Mengatasinya, lagi-lagi pencegahan yang terbaik. Penyakit ini sering terjadi di lingkungan kumuh, kotor, tidak terawat, tempat ramai dan padat. Penggunaan masker dan sering mencuci tangan adalah solusi terbaik untuk pencegahan.

Tidak ada penanganan khusus pada anak yang terinfeksi, hanya disarankan istirahat yang cukup. Pengobatan spesifik juga tidak ada. Pengobatan hanya bersifat simptomatik atau mengobati gejalanya. Pemberian obat demam atau penghilang rasa sakit analgesik, semisal, parasetamol bisa dilakukan.

Pada hampir semua kasus tidak perlu pemberian antibiotik. Pemberian obat jamur untuk oles mulut juga tidak ada relevansinya secara langsung dengan penyakit ini lantaran penyebab infeksinya adalah virus.