Nakita.id - Memasuki musim panas, jangan lupakan asupan makanan bergizi seimbang, cukup minum, dan cukup istirahat. Hanya dengan cara itulah, imunitas tubuh bisa terbentuk dengan baik dan kita siap melawan serangan 8 virus musim panas berikut ini:
* Enterovirus
Virus ini menyebabkan seorang anak mengalami polio, dikenal sebagai virus spesialis musim panas. Anak-anak yang terinfeksi virus ini akan mengalami sakit tenggorokan ringan dan demam, kemudian dalam beberapa hari bisa menderita meningitis dan atau kelumpuhan. Syukurlah, sekarang telah ada vaksin polio dan imunisasi rutin polio sehingga polio pun hampir punah di sebagian besar belahan dunia.
Selain polio, ada enterovirus lain yang perlu diwaspadai di musim panas, seperti coxsackieviruses, echoviruses, dan enteroviruses. Virus ini biasanya menyebabkan gejala pernapasan ringan (batuk dan pilek) dan gejala gastrointestinal (diare dan muntah), tetapi juga dapat menyebabkan infeksi yang lebih parah, seperti meningitis aseptik, ensefalitis, dan miokarditis.
Mengataisnya, paling baik dengan melakukan pencegahan. Menjaga kebersihan diri dan kebersihan lingkungan, serta meningkatkan daya tahan tubuh adalah kuncinya. Selain itu, hindari kontak dengan siapa pun yang sedang sakit oleh sebab virus ini. Ingat, virus ini sangat menular dan media penularannya adalah udara.
Baca juga: Kenali Virus Coxsackie yang Dapat Menyerang Bayi
Penyembuhannya dengan cara mencukupi kebutuhan tubuh akan asupan gizi dan cairan, juga istirahat yang cukup. Tidak memerlukan obatan-obatan, apalagi antibiotik. Jika sakit berlanjut, lebih dari tiga hari, keadaan semain memburuk, sebaiknya periksakan ke dokter.
* Coxsackie A16 dan Enterovirus 71
Virus ini menyebabkan penyakit yang kita kenal dengan nama penyakit tangan, kaki, dan mulut. Ciri khasnya ialah tangan, kaki, dan mulut mengalami lecet atau bisul di mulut alias herpangina.
Proses penularannya melalui kontak langsung dari manusia ke manusia dengan media air liur, udara, tinja, dan cairan dari vesikel atau ekskreta. Penularan kontak tidak langsung melalui barang, handuk, baju, peralatan makanan, dan mainan yang terkontaminasi oleh sekresi pun bisa terjadi.
Mengatasinya, lagi-lagi pencegahan yang terbaik. Penyakit ini sering terjadi di lingkungan kumuh, kotor, tidak terawat, tempat ramai dan padat. Penggunaan masker dan sering mencuci tangan adalah solusi terbaik untuk pencegahan.
Tidak ada penanganan khusus pada anak yang terinfeksi, hanya disarankan istirahat yang cukup. Pengobatan spesifik juga tidak ada. Pengobatan hanya bersifat simptomatik atau mengobati gejalanya. Pemberian obat demam atau penghilang rasa sakit analgesik, semisal, parasetamol bisa dilakukan.
Pada hampir semua kasus tidak perlu pemberian antibiotik. Pemberian obat jamur untuk oles mulut juga tidak ada relevansinya secara langsung dengan penyakit ini lantaran penyebab infeksinya adalah virus.
* Summertime
Ini adalah virus parainfluenza 3, dapat menyebabkan croup, bronchiolitis, pneumonia, atau hanya flu. Infeksi virus ini bisa membuat anak demam, rewel, gelisah, tidak mau makan.
Langkah pencegahan--lagi-lagi--yang paling mujarab, seperti: rajin mencuci tangan, cukup minum, mengonsumsi buah-buahan dan makanan gizi seimbang, serta cukup istirahat.
Tak kalah penting, hindari lingkungan ramai, padat. Gunakan masker saat di luar atau di ruangan ber- AC. Jika bisa memilih, pilih selalu ruangan atau tempat yang terpapar sinar matahari langsung karena virus ini akan mati bila terpapar sinar matahari.
Baca juga: Duh, Virus Hepatitis A Ditemukan pada Beberapa Galon Air Minum
Mengatasinya, bukan dengan obat-obatan, apalagi antibiotik. Namun bila anak mengalami demam lalu kejang, butuh obat antikejang. Di luar itu, atasi saja dengan peningkatan imunitas, cukupi cairan tubuhnya, dan istirahat cukup. Namun jika anak sudah terinfeksi, maka harus diisolasi agar tidak menulari yang lainnya.
* Adenovirus
Lebih sering terjadi di musim dingin, tapi bisa juga terjadi di awal musim panas, seperti sekarang ini di Indonesia tengah masuk awal musim panas. Gejalanya bisa demam, sakit tenggorokan, dan infeksi saluran pernapasan bagian atas lainnya.
Adenovirus dapat menyebabkan demam pharyngoconjunctival, dengan gejala: sakit tenggorokan, demam, dan mata merah. Infeksi virus ini dapat menyebabkan infeksi pada mata, usus, paru, dan saluran napas. Hingga kini terdapat sekitar 40 jenis adenovirus yang telah dikenali. Adenovirus dapat dengan mudah menular karena dapat tetap aktif dalam waktu lama pada permukaan benda.
Pencegahannya dengan cara sesering mungkin mencuci tangan, terlebih usai dari toilet, usai beraktivitas, dan sebelum makan. Ventilasi udara dan cahaya yang baik di ruangan pun bisa mencegah virus menginfeksi manusia. Tak boleh dilupakan saat mata gatal, ingatkan selalu anak untuk tidak menguceknya dengan tangan.
Penanganannya bukan dengan atibiotik. Penanganannya harus sesuai kasus masing-masing individu. Jadi, konsultasikan ke dokter adalah pilihan terbaik.
Wicked Siap Menghiasi Layar Lebar Indonesia, Sebuah Adaptasi Sinematik dari Kisah Ikonik The Wizard of Oz
KOMENTAR