Nakita.id - Kalau Ibu ingin bayi memiliki otak yang kuat, sebaiknya sering ajak mereka ke luar rumah. Menurut sebuah penelitian terbaru, bayi yang berinteraksi dengan lingkungan yang stimulatif dan memiliki banyak cahaya, akan memiliki otak yang jauh lebih kuat daripada anak seusianya, bahkan sebelum mereka belajar bicara atau mengoceh.
Salah satu tempat yang bisa menjadi "sekolah" untuk bayi adalah supermarket. Sebab, supermarket menyimpan banyak benda beraneka bentuk dan warna, sehingga amat menstimulasi otak dan mata. Saat mengajak mereka belanja ke sana, Ibu juga bisa sambil mengenalkan bahwa brokoli itu berwarna hijau, wortel berwarna oranye, dan jagung berwarna kuning.
Menurut para peneliti di Wanshington, DC, dengan mengajarkan bayi menghubungkan antara bahasa dan lingkungan sejak dini, dasar jaringan saraf yang dimiliki akan bekerja dengan bagus, sehingga memaksimalkan potensi kekuatan otak mereka di kemudian hari.
Para peneliti ilmu saraf di Children's National Health System menyelidiki jaringan sirkuit tempat otak berkembang dari waktu ke waktu. Hal ini dikarenakan cara otak bayi berkembang dapat memengaruhi fungsi kognitif seseorang selama sisa hidupnya. Meski perkembangan otak dimulai dari rahim, tapi tahap yang lebih penting sebagian besar bergantung pada genetika, karena adanya rangsangan eksternal.
Saat kehamilan berusia antara 23-37 minggu, otak janin mulai membentuk struktur awal materi putih, yaitu bagian penting otak yang mengendalikan pembelajaran. Wilayah materi putih ini terdiri atas kabel komunikasi yang disebut akson yang menghubungkan neuron di seluruh otak.
Warna putih tersebut berasal dari myelin, yaitu selubung lemak pelindung yang melapisi sel saraf dan membantu kecepatan impuls saraf dari satu tempat ke tempat lain. Jika terjadi cacat atau kerusakan pada selubung myelin, maka dapat menyebabkan banyak kelainan perkembangan saraf. Tetapi pada bayi yang lahir sehat, rangsangan lingkungan di sekitarnya juga memberi peran yang penting.
“Karena dengan merespons rangsangan lingkungan, otak terus-menerus meningkatkan integritas myelin. Hal ini membantu memperkuat fungsi motor dan kognitif sehingga memungkinkan anak-anak untuk belajar keterampilan baru dan merekam kenangan baru,” jelas Dr. Vittorio Gallo, Chief Research Officer at Children's National dan senior penulis penelitian.
Menurutnya, lingkungan yang kaya akan pembelajaran tidak hanya melibatkan kesempatan untuk bergerak dan berpartisipasi dalam latihan fisik, namun juga untuk mendapatkan pengalaman baru dan pembelajaran aktif secara terus-menerus.
Yang tidak boleh dilupakan adalah menciptakan lingkungan dengan minimal stressor atau situasi yang penuh tekanan. Masih menurut Dr. Gallo, keseimbangan seperti ini sangat penting agar pertumbuhan anak bisa terjadi secara maksimal.