Nyeri Ovulasi Dapat Mengganggu Rencana Kehamilan, Kenali Gejalanya!

By Fadhila Afifah, Jumat, 16 November 2018 | 18:16 WIB
Nyeri Ovulasi (SolStock)

Rasa sakit ini biasanya ringan, tetapi telah diketahui bisa menyebabkan beberapa perempuan dirawat untuk dugaan radang usus buntu - meskipun reaksi yang parah jarang terjadi.

Sebagian besar mengalami nyeri terus menerus.  Ini bisa berlangsung selama beberapa jam atau bahkan selama beberapa hari.

Perempuan lain mengalami rasa sakit yang tiba-tiba dan tajam, yang berlangsung hanya sesaat.

Lantas, apakah nyeri ovulasi dapat membuat Moms sulit merencanakan kehamilan?

Baca Juga : Kurang Tidur Bisa Sebabkan Dehidrasi, Risiko Gagal Ginjal Juga Lebih Tinggi

Beberapa penelitian menunjukkan bahwa nyeri ovulasi sebenarnya bisa menandakan ovulasi.

Satu studi menemukan bahwa nyeri itu datang pada hari yang sama ketika hormon luteinizing (LH) memuncak.

LH adalah hormon yang dideteksi oleh alat prediksi ovulasi.

Baca Juga : Kualitas Sperma Banyak dan Sempurna, Konsumsi Makanan Ini Sebelum Konsepsi!

Itu memuncak selama waktu perempuan yang paling subur, tepat sebelum berovulasi.

Namun, penelitian lain yang menggunakan teknologi ultrasonik, untuk menghubungkan kram ke ovulasi yang sebenarnya, menemukan bahwa ovulasi terjadi beberapa hari setelah perempuan melaporkan nyeri.