Michelle Obama Ternyata Pernah Melakukan Program Bayi Tabung, Ini Kisahnya

By Soesanti Harini Hartono, Minggu, 18 November 2018 | 20:44 WIB
Dua puluh tahun silam Michelle Obama melakukan program bayi tabung agar bisa melahirkan dua putrinya. ()

Nakita.id.- Bersamaan dengan peluncuran buku biografinya “Becoming Michelle Obama”, kini mantan ibu negara Amerika Serikat tersebut banyak mengadakan perjalanan keliling AS.

Dalam sebuah acara TV dalam rangka mempromosikan bukunya, ia mengungkapkan bahwa menggunakan program bayi tabung untuk hamil anak-anaknya.

Baca Juga : Nomer 3 di Asia Tenggara, Klinik Morula IVF Sudah Lahirkan Lebih 3000 Bayi Tabung

Michelle mengungkapkan bahwa 20 tahun yang lalu dia pernah mengalami keguguran dan melakukan program bayi tabung (IVF) untuk hamil kedua putrinya, Malia dan Sasha.

Dalam sebuah wawancara yang disiarkan pada acara 'Good Morning America', Michelle Obama tak malu mengatakan dia merasa kehilangan dan sendirian setelah kegugurannya.

Dia merasa seperti gagal karena tidak tahu bagaimana biasanya keguguran terjadi karena ia dan suami tidak membicarakannya.

Baca Juga : Hati-hati Merawat Hewan Peliharaan, Ini Penyakit yang Bisa Ditularkannya

''Aku bersama Barack (suaminya) duduk dalam rasa sakit, berpikir entah bagaimana kami akan hancur,'' ungkapnya.

Lebih lanjut ia mengatakan bahwa ia harus melakukan IVF (In Vitro Fertilization) jika ingin hamil. Program itu berhasil dan sekarang anak-anaknya sudah berusia 20 dan 17 tahun.

Dilansir dari boldsky.com,  In Vitro Fertilization (IVF) atau dikenal dengan istilah bayi tabung merupakan teknik kehamilan yang pembuahannya dilakukan di luar tubuh. Teknik ini dilakukan untuk membantu orang-orang dengan masalah kesuburan.

Prosedurnya dimulai dari istri konsumsi obat kesuburuan yang telah diresepkan oleh dokter.

Baca Juga : Moms Gemuk Ingin Lakukan Yoga? Ini Panduan Memilih Gerakan Yang Aman

Obat tersebut berfungsi untuk merangsang indung telur supaya memproduksi banyak sel telur dalam satu waktu karena jumlah sel telur yang banyak meningkatkan peluang program hamil bayi tabung sukses.

Saat sel telur matang, sel telur akan diangkat dan disatukan dengan sperma suami yang sebelumnya sudah diambil.

Sel telur yang sudah dibuahi (embrio) akan diinkubasi selama beberapa hari dan embrio yang paling sehat akan dimasukkan ke dalam rahim.

Perlu diketahui bahwa menjalani program bayi tabung tidak bisa dilakukan secara sembarangan.

Baca Juga : Berita Kesehatan : Jalan Kaki Setelah Makan Cegah Diabetes, Cukup 15 Menit!

Sebab usia calon ibu berpengaruh besar terhadap kesuburannya. Demikian juga halnya pada keberhasilan program bayi tabung.

Ketika wanita berusia 36 tahun, peluangnya untuk hamil secara alami akan turun setengah dari 20 tahun sebelumnya. Di usia 41, peluangnya terus turun sampai tinggal 4%.

Menurut dr. Arie A.Polim, Sp.OG(K), faktor usia sangat berpengaruh dalam kesuburan perempuan.

Baca Juga : Ditemukan, Enzim Yang Dapat Mengubah Semua Golongan Darah Menjadi Golongan Darah O

"Untuk program bayi tabung, peluang keberhasilan dinilai dari usia ibu. Kalau datang di usia kurang dari 35 tahun, peluangnya besar, sampai 45 persen keberhasilannya," ujar dokter dari klinik Morula IVF Jakarta ini dikutip dari Kompas.com.

Ia mengatakan, kualitas sel telur akan terus menurun sejalan dengan bertambahnya usia.

Baca Juga : Berita Kesehatan Anak: Lindungi Mata Bayi Saat Menjemur, Ini Caranya

Kualitas sel telur yang turun itu memperkecil kemungkinan terjadinya kehamilan.

Dr. Ivan Sini, Sp.OG menambahkan jika pasutri mengikuti program bayi tabung di usia masih muda maka obat hormon yang diperlukan tidak terlalu banyak.

"Kalau sudah di atas 38 tahun, sel telurnya sedikit, tentu cost untuk merangsang sel telur jadi banyak. Yang mahal adalah obat hormonalnya," ujarnya.

Untuk itu, dr. Ivan berpendapat jika pasutri yang sudah menikah selama setahun dan rutin melakukan hubungan seksual tetapi tidak berhasil hamil disarankan untuk melakukan pemeriksaan kesuburan.

Baca Juga : Berita Kesehatan: Serangan Jantung Masih Teratas Penyebab Kematian, Lakukan Ini Agar Jantung Sehat

"Banyak pasangan yang bertahun-tahun berobat ke sana ke mari menghabiskan banyak biaya.

Tapi, sesungguhnya biaya terbesar adalah waktu karena ini sangat krusial bagi wanita," katanya. (*)