Raih Gelar ke-21 Gelar, Begini Perjalanan Karier Kevin Sanjaya, Manusia 1 Juta Dollar: Jauhi Gimmick, Ukir Prestasi!

By Cynthia Paramitha Trisnanda, Senin, 19 November 2018 | 15:47 WIB
Kevin Sanjaya Sukamuljo, juara dunia ganda putra (instagram.com/kevin_sanjaya)

Berawal dari tidak adanya ketertarikan pelatih, bagaimana Kevin justru berhasil menjadi juara dunia ganda putra bulu tangkis? Pastinya warganet makin bertanya-tanya.

Kevin menghabiskan masa mudanya di Asrama PB Djarum, Kudus, sejak usia 11 tahun hingga 12 tahun.

Tapi ternyata, keberhasilan Kevin ini adalah wujud dari cita-cita yang selalu ia gaungkan kepada sang ibunda.

“Aku ingin menjadi juara All England,” begitu ujar Kevin kepada sang ibu, seperti yang diceritakan akun YouTube PB Djarum.

Sejak kanak-kanak, Kevin memang sudah memiliki mimpi yang besar. Ia tak takut bermimpi, seolah ia tahu bahwa dengan usaha dan kerja keras, ia mampu mewujudkan mimpinya tersebut.

Kevin bukanlah seorang atlet yang datang dari keluarga atlet bulu tangkis. Perjalanan kariernya dimulai dari sepetak lapangan bulu tangkis berlantai ubin, di belakang rumahnya.

Kedua orangtua Kevin, Winartin Niawati dan Sugiarto Sukamuljo, tak pernah menyangka bahwa anaknya akan berhasil meraih gelar juara demi juara, termasuk di All England.

“Nggak nyangka, awalnya nggak nyangka. Cuma selalu berharap untuk bisa seperti ini (meraih gelar juara),” ujar Winartin.

“Tadinya nggak nyangka sampai sejauh itu ya. Waktu itu, mau masuk Djarum (PB Djarum) aja sulit, ya. Harus audisi segala macem, nah setelah masuk Djarum, inilah, di sini bisa jadi pemain. Nanti kalau sudah di Pelatnas kamu harus coba buktiin kalau kamu itu bisa jadi pemain yang bagus,” ujar Su giarto, seperti yang ia ucapkan dalam akun YouTube PB Djarum.

Semasa kecil, ibu Kevin memang mengakui bahwa Kevin adalah anak laki-laki yang pendiam, namun manja.

Baca Juga : Kevin Sanjaya-Marcus Gideon Lelang Kaos dan Raket, Terjual Rp 500 Juta

Lain dari sang ibu, ayah Kevin mengatakan bahwa anak bungsunya memang sudah memiliki bakat sebagai seorang “pejuang” sejak kecil.