Raih Gelar ke-21 Gelar, Begini Perjalanan Karier Kevin Sanjaya, Manusia 1 Juta Dollar: Jauhi Gimmick, Ukir Prestasi!

By Cynthia Paramitha Trisnanda, Senin, 19 November 2018 | 15:47 WIB
Kevin Sanjaya Sukamuljo, juara dunia ganda putra (instagram.com/kevin_sanjaya)

Nakita.id – Seperti istilah yang kerap kita dengar bahwa sebuah prestasi harus dicapai dengan kerja keras tampaknya bukan istilah yang boleh diabaikan.

Memang untuk mencapai sebuah kesuksesan dan juga meraih prestasi, setiap orang harus memiliki usaha, kerja keras dan pantang menyerah.

Bahkan kerap kali, kesuksesan dan prestasi akan muncul setelah seseorang gagal berkali-kali. Ini adalah hal wajar, yang pasti pernah dijumpai semua orang yang sukses dan berprestasi.

Seperti Kevin Sanjaya Sukamuljo, peraih gelar ke-21 bulu tangkis, bersama rekan ganda putranya Marcus Fernaldi Gideon.

Minggu (18/11/2018), Kevin dan Marcus berhasil meraih gelar ke-21 dalam pertandingannya tiga tahun terakhir. Hasil tersebut bukanlah hasil yang bisa dianggap remeh.

Bahkan, Kevin dan Marcus bisa dibilang hampir melibas semua juara turnamen bulu tangkis. Luar biasa hebat!

Kevin Sanjaya

Gelar ke-21 ini berhasil diraih Kevin dan Marcus dalam turnamen Hong Kong Open 2018, atau Hong Kong Open Super 200, Minggu lalu.

Baca Juga : Kevin Sanjaya 'Manusia 1 Juta Dolar', Miliki Mobil Seharga Miliaran Hingga Rumah Bak Istana!

Berkat kemenangannya, Kevin dan Marvus berhasil meraih gelar ke Sembilan di tahun ini. Yaitu delapan gelar BWF World Tour 2018 ditambah dengan gelar juara Asian Games 2018.

Marcus Fernaldi, pria berusia 27 ini teguh berlaga, meski harus meninggalkan sang istri yang sedang mengandung.

Marcus menjadi partner kesuksesan Kevin, yang tiap penampilan dan permainannya mendapat banyak pujian karena rasa percaya diri dan juga keuletannya.

Gelar demi gelar seolah tengah dirangkai Marcus sebagai hadiah untuk anak pertama, yang sedang dikandung sang istri, Agnes Amelinda Mulyadi.

Kebahagiaannya terasa makin lengkap tatkala gelar juaranya selalu dinanti sang istri yang sedang mengandung.

Sedangkan Kevin, di usianya yang terbilang sangat belia, ia berhasil menyeimbangi rekannya meraih kejuaraan.

Bahkan, penampilan Kevin juga tak kalah energik dan juga sempurna. Ia hampir terlihat jarang membuat kesalahan, meski ada banyak momennya yang membuat lawan bertekuk lutut.

Ini karena Kevin kerap menyuguhkan aksi-aksi “tengil” di tengah pertandingannya. Kevin juga terkenal menjadi pemain bulu tangkis dengan aksi paling “tengil”, sehingga banyak masyarakat yang terbius dengan aksinya.

Tampan dan berprestasi, tentu menjadi paket komplit yang dimiliki laki-laki kelahiran 2 Agustus 1995.

Lalu bagaimana caranya Kevin dapat meraih kesuksesan dengan prestasinya di usia yang terbilang sangat belia?

Bagaimana perjalanan karier sukses seorang Kevin Sanjaya Sukamuljo?

Baca Juga : Meski TV Nasional Tak Ada yang Menayangkan, Kevin dan Marcus Berhasil Juarai Denmark Open 2018

Perjalanan karier Kevin Sanjaya Sukamuljo di Mata Orangtua

Kevin, bukanlah pemain bulu tangkis yang dipertimbangkan sejak kemunculannya. Hal ini secara langsung diakui oleh Fung Permadi, tim manajer PB Djarum.

“Kalau mau bercerita soal Kevin, awalnya semua sebenernya tidak ada pelatih yang tertarik sama dia,” ujar Fung.

Berawal dari tidak adanya ketertarikan pelatih, bagaimana Kevin justru berhasil menjadi juara dunia ganda putra bulu tangkis? Pastinya warganet makin bertanya-tanya.

Kevin menghabiskan masa mudanya di Asrama PB Djarum, Kudus, sejak usia 11 tahun hingga 12 tahun.

Tapi ternyata, keberhasilan Kevin ini adalah wujud dari cita-cita yang selalu ia gaungkan kepada sang ibunda.

“Aku ingin menjadi juara All England,” begitu ujar Kevin kepada sang ibu, seperti yang diceritakan akun YouTube PB Djarum.

Sejak kanak-kanak, Kevin memang sudah memiliki mimpi yang besar. Ia tak takut bermimpi, seolah ia tahu bahwa dengan usaha dan kerja keras, ia mampu mewujudkan mimpinya tersebut.

Kevin bukanlah seorang atlet yang datang dari keluarga atlet bulu tangkis. Perjalanan kariernya dimulai dari sepetak lapangan bulu tangkis berlantai ubin, di belakang rumahnya.

Kedua orangtua Kevin, Winartin Niawati dan Sugiarto Sukamuljo, tak pernah menyangka bahwa anaknya akan berhasil meraih gelar juara demi juara, termasuk di All England.

“Nggak nyangka, awalnya nggak nyangka. Cuma selalu berharap untuk bisa seperti ini (meraih gelar juara),” ujar Winartin.

“Tadinya nggak nyangka sampai sejauh itu ya. Waktu itu, mau masuk Djarum (PB Djarum) aja sulit, ya. Harus audisi segala macem, nah setelah masuk Djarum, inilah, di sini bisa jadi pemain. Nanti kalau sudah di Pelatnas kamu harus coba buktiin kalau kamu itu bisa jadi pemain yang bagus,” ujar Su giarto, seperti yang ia ucapkan dalam akun YouTube PB Djarum.

Semasa kecil, ibu Kevin memang mengakui bahwa Kevin adalah anak laki-laki yang pendiam, namun manja.

Baca Juga : Kevin Sanjaya-Marcus Gideon Lelang Kaos dan Raket, Terjual Rp 500 Juta

Lain dari sang ibu, ayah Kevin mengatakan bahwa anak bungsunya memang sudah memiliki bakat sebagai seorang “pejuang” sejak kecil.

Sugiarto mengatakan bahwa Kevin memang memiliki kemauan yang keras, “Jadi memang sejak awal, dari kecil itu dia kalau seneng dengan sesuatu, dia harus bisa betul-betul meraih itu, gitu lo. Jadi dia selalu totalitas.”

Tentu hal yang diungkapkan sang ibu dan sang ayah merupakan cerminan prestasi dan kesuksesan yang diraih Kevin saat ini.

Meski setiap aksinya dinilai tengil dan menantang, Kevin merupakan sosok yang sangat memiliki usaha dan kerja keras yang tinggi.

Terbukti dari prestasi hingga gelarnya ke-21 dipersembahkan, tak hanya untuk Indonesia, tetapi untuk kedua orangtuanya yang selalu mendukung dan menemani setiap keberhasilannya.

Akan tetapi, meski kini Kevin jadi juara dan otomatis, ia terbilang jarang pulang karena kesibukan pertandingannya, Winartin mengatakan bahwa Kevin tetap perhatian pada kedua orangtuanya.

Sedangkan sang ayah, mengakui bahwa ada perbedaan dari diri anaknya. Sugiarto mengatakan bahwa anaknya kini makin gagah.

“Perubahannya sebagai pemuda yang gagah,” ujar Sugiarto sembari menyimpulkan senyum rasa bangga terhadap keberhasilan sang anak.

“Sifatnya, dia tetap sederhana, nggak sombong,” tambah Sugiarto.

Saat ditanya tentang pesan terhadap Kevin, kedua orangtuanya menyelipkan pesan agar Kevin selalu bersyukur dan jangan pernah merasa puas.

Ayahnya juga berharap agar Kevin tidak sombong dan tetap sederhana. Hal ini seperti yang selama ini ditunjukkan Kevin.

Meski dapat julukan sebagai manusia 1 juta Dollar, Kevin tak lantas hidup serba mewah. Ia memilih menggunakan uangnya untuk membeli barang-barang yang memang kebutuhannya, dan juga berinvestasi untuk membangun rumah.

Kevin dan Marcus, juarai All England 2018

Baca Juga : Usai Bertanding di Final Bulutangkis, Kevin/Marcus dan Fajar/Rian Langsung Lakukan Hal Ini!

Tentu hal tersebut juga diharapkan seluruh orangtua bagi anaknya.

Karena keberhasilan anak-anak, pasti tak aka nada apa-apanya dibandingkan dengan usaha orangtua dan juga dukungan orangtua.

Melihat anaknya menjadi juara All England, Winartin, “Yes juara All England. Impiannya tercapai,” tangisnya pecah. Beberapa kali ia mengusap matanya yang tertutup dengan kacamata.

Sugiarto, laki-laki kuat yang selalu menopang hidup Kevin sejak kecil juga mengeluarkan air mata. Ia justru tampak lebih menangis karena bangga memiliki anak sesukses Kevin.

Rasa bangga, bahagia dan haru mungkin hingga detik ini terus dirasakan Winartin dan Sugiarto.

Debar jantungnya pasti selalu bergemuruh tiap kali Kevin, pahlawan kehidupannya akan berjuang dan sedang berjuang, tiap pertandingan demi pertandingan. Tiap negara, demi negara.

Kevin, pemuda yang membuktikan bahwa prestasi dan kerja kerasnya mampu membuat kedua orangtuanya menangis bahagia.

Marcus dan Kevin, All England 2017

Baca Juga : Cantik, Ini Identitas Perempuan Pasangan Kevin Sanjaya di Pernikahan Marcus Gideon!

Perjuangan Kevin di Mata Pelatin, “Pernah Nangis di Pojok Saat Kalah”

Fung Permadi, tim manajemen PB Djarum yang sempat mengakui bahwa Kevin bukanlah pemain yang “dilirik” pelatih mengungkap prestasi Kevin.

Kevin, atlet PB Djarum yang masuk melalui audisi umum pada 2007 silam.

“Audisi umum saat itu kita adakan audisi terbuka di Kudus,” ujar Fung. Dan saat itulah, Kevin termasuk salah satu peserta audisi yang lolos.

Selama karantina, Fung mengakui bahwa Kevin merupakan seorang pemuda yang memiliki daya juang tinggi, kemauan yang tinggi dan juga pantang menyerah.

“Intinya dia tidak mau kalah dalam segala hal. Dan itu yang membuat dia bisa berprestasi sebaik hari ini,” ujar Fung sembari tersenyum bangga.

Dalam akun YouTube Garis Waktu, Fung membeberkan bahwa Kevin memiliki ciri khas memiliki pukulan yang membuat partner­-nya merasa nyaman. Tak heran bila Kevin dan Marcus selalu menikmati permainan.

“Kevin selalu bisa jadi motor dalam permainan. Kemudian dia juga punya skill pukulan yang baik, yang tidak terduga oleh lawan,” ujar Fung.

Meski kini berhasil menempati peringkat juara dunia, Kevin juga sempat gagal. Ia pernah kalah dalam beberapa pertandingan.

Menurut Fung, Kevin merupakan pemain yang sangat sulit menerima kekalahan.

“Satu kekalahan untuk dia itu jadi sesuatu yang buat dia menderita sekali. Jadi motivasi yang baik sekali untuk Kevin,” ujar Fung.

Fung mengungkapkan bahwa Kevin pernah menangis di pojok, ketika ia kalah dalam sebuah pertandingan. Tak heran bila Kevin selalu tak pernah terima bila kalah dalam bertanding.

Meski begitu, kekalahan tersebut menjadi motivasi untuk Kevin agar berusaha menjadi yang terbaik dan tak terkalahkan, oleh siapa pun!

Barclaycard Arena, Birmingham, Inggris jadi saksi bisu bahwa Kevin Sanjaya Sukamuljo, pemuda yang lahir di Banyuwangi berhak atas gelar juara dunia bulu tangkis, ganda putra.

Baca Juga : Anthony Sinisuka Ginting dan Kisah Hidupnya, Jagoan Baru Indonesia yang Kalahkan Juara Dunia Tanpa Ampun!