#WelcomeMyLovelyBaby: Mengenal Tangisan Bayi Baru Lahir, Waspada Bila Terlalu Sering Nangis

By Finna Prima Handayani, Senin, 3 Desember 2018 | 15:59 WIB
#WelcomeMyLovelyBaby: Mengenal Tangisan Bayi Baru Lahir, Waspada Bila Terlalu Sering Nangis (freepik)

Dengan demikian, tangisan tak lagi menjadi satu-satunya komunikasi pada bayi, khususnya ketika usia bayi 1,5 hingga 3 bulan.

“Di usia segitu, bayi sudah mulai mengembangkan bunyi-bunyian. Umur segitu sudah bisa cooing,” imbuh Vera menjelaskan.

Baca Juga : Moms Harus Tahu, Berikut Pencegahan Sindrom Kepala Datar pada Bayi

Untuk meredakan tangisan bayi, ada beberapa cara yang dapat Moms lakukan, misalnya yaitu menyandarkan tubuh bayi di tubuh ibu.

“Ada juga yang dikasih pacifier, bayi bisa regulate emosinya sendiri. Kalau masih belum tenang juga, bisa diajak ngobrol, pakai ujaran lembut yang berirama, sehingga bayi juga dilatih untuk mengikuti pola irama tersebut,” jelas Vera beberapa waktu lalu.

Meskipun tangisan merupakan cara berkomunikasi pada bayi, tapi Moms harus waspada apabila bayi terlalu sering menangis.

Baca Juga : Jangan Biarkan Bayi Alami Sindrom Kepala Datar, Sembuhkan dengan Cara Ini

Sebab, hal itu bisa jadi suatu penanda gangguan kesehatan yang serius dan bisa memengaruhi perkembangannya.