Nakita.id.- Secara tidak sadar, saat menjalani aktivitas sehari-hari, ibu hamil pasti akan terpapar berbagai polutan. Padahal, menurut dr. Probo Mangastomo, SpOG dari RSIA Hermina, Bogor, sebagian besar dari polutan ini berisiko mengganggu proses tumbuh kembang janin di kandungan.
Akan tetapi, Ibu tak perlu panik. Selama bisa menghindarinya atau minimal mengendalikan sejauh mana kadar yang masih aman buat kehamilan, maka risikonya bisa dicegah. Misalnya, dengan mengenakan masker saat berada di luar rumah, mengurangi pemakaian bahan-bahan kimiawi di rumah, serta tidak merokok ataupun menjadi perokok pasif, dan lainnya.
Untuk lebih jelasnya, berikut keterangan dokter Probo tentang dampak polusi bagi janin;
POLUSI UDARA
Ada banyak sekali polutan di udara yang dapat menggangu kesehatan bumil dan janinnya.
* Asap knalpot kendaraan bermotor.
Polusi udara mengandung gas berbahaya dalam dua tipe tertentu pada partikularnya, yaitu karbon monoksida dan sulfur dioksida. Karbon monoksida sering didapatkan dari hasil pembakaran bahan bakar kendaraan dan keluar sebagai asap knalpot, sedangkan sulfur dioksida dari hasil pembakaran limbah industri.
Apabila partikel ini terhirup dalam jumlah banyak dan terus-menerus, akan berdampak menumpuknya partikel tersebut dalam tubuh bumil dan beredar dalam darah menuju janin. Akibatnya, bayi lahir dengan berat badan yang rendah.
Tracey Woodruff, PhD, pakar kesehatan reproduksi dari Maternal-Fetal Medicine, University of California, San Fransisco, AS menuturkan, setiap kenaikan kadar polutan sebesar 10 miligram per kubik yang dihirup bumil, janinnya berisiko mengalami penurunan berat lahir sebesar 8,9 g.
Dampak lainnya, si bayi kelak berisiko menderita gangguan kesehatan, terutama pernapasan, seperti asma, meskipun tidak ada riwayat dalam keluarga.
Dampak yang fatal, janin meninggal di kandungan. Riset Dr. Payam Dadvand dari Center for Research in Environmental Epidemiology, Barcelona, Spanyol, menemukan kecenderungan para ibu yang banyak terpapar polusi udara, janinnya berisiko meninggal di kandungan.
Baca juga: Bahaya Polusi Udara Bagi Ibu Hamil