Berbagai Penyebab Ketuban Pecah Dini yang Harus Diwaspadai, Yuk Cegah

By Anisyah Kusumawati, Rabu, 21 November 2018 | 10:36 WIB
Berbagai penyebab ketuban pecah dini (Freepik)

Nakita.id - Di dalam rahim, janin dikelilingi oleh kantung berisi cairan membran yang dikenal sebagai kantong ketuban.

Kantong ini berfungsi untuk melindungi dan menyangga bayi selama kehamilan.

Saat mendekati jangka kelahiran rupanya cairan ini sebagian besar berisi urin bayi.

Baca Juga : Waspada, Ini Berbagai Penyebab Cairan Ketuban Sedikit Saat Hamil

Ketika kantong ketuban ini pecah, cairan akan memancar melalui serviks dan vagina.

Pecahnya membran bisa disertai dengan pelepasan hormon dan bahan kimia tertentu yang memulai kontraksi, yang dirasakan beberapa jam setelahnya.

Kondisi ini normal terjadi menjelang persalinan namun waspadai bila terjadi kurang dari minggu ke 37 kehamilan.

Hal ini karena bisa dikategorikan sebagai Ketuban Pecah Dini (KPD)

Ada beberapa hal yang ditengarai bisa menjadi penyebabnya.

Kondisi ini terjadi pada sekitar 3% kehamilan dan merupakan alasan dan menjadi penyebab dari kelahiran prematur.

Beberapa faktor risiko perempuan yang bisa mengalami ini antara lain : 

- Perempuan yang termasuk dalam status sosial ekonomi rendah

Baca Juga : Informasi Awal Kehamilan: Manfaat Ibu Hamil Saat Rutin Minum Air Hangat Pagi Hari

- Perokok

- Perempuan yang memiliki riwayat infeksi menular seksual

- Ibu  yang telah mengalami kelahiran prematur sebelumnya

- Ibu yang mengalami pendarahan vagina atau distensi uterus

Moms asa juga kasus ketuban pecah kurang dari 34 minggu.

Bila kondisi ini terjadi, pada banyak kasus dokter akan merekomendasikan untuk bed rest dan menunda persalinan.

Selain itu biasanya dokter akan meresepkan antibiotik untuk menghindari infeksi dan kortikosteroid agar paru-paru bayi tumbuh dengan cepat.

Persalinan akan diinduksi setelah paru-paru bayi dirasa telah cukup tumbuh dan kuat.

Baca Juga : Rutin Minum Minyak Zaitun Campur Lemon di Pagi Hari, Ini yang Akan Dirasakan

Setelah ketuban pecah, bayi Moms tidak lagi terlindungi oleh cairan ketuban.

Akan tetapi tubuh memiliki mekanisme alami untuk terus memproduksi cairan hingga kelahirsn nanti.

Bila Moms mengalami kondisi inu pastikan untuk mendapatkan penanganan yang cepat dan tepat agar tidak terjadi hal-hal yang tak diinginkan.