Mengatasi Infertilitas Sekunder, Dari Cara Medis Sampai Alami

By Fadhila Afifah, Kamis, 22 November 2018 | 20:40 WIB
Cara mengatasi infertilitas sekunder atau sulit hamil anak kedua. (iStock)

Nakita.id - Infertilitas sekunder ialah ketidakmampuan untuk hamil atau melahirkan bayi setelah melahirkan bayi.

Di antara kemungkinan penyebab infertilitas sekunder adalah:

- Gangguan produksi, fungsi atau pengiriman sperma pada pria

- Kerusakan tuba falopi, gangguan ovulasi, endometriosis dan kondisi uterus pada perempuan

Baca Juga : Diet Tinggi Karbohidrat dan Rendah Protein Mampu Mencegah Demensia dan Alzheimer, Benarkah?

- Komplikasi yang berkaitan dengan kehamilan sebelumnya atau operasi

- Faktor risiko berubah untuk Moms atau pasangan, seperti usia, berat badan dan penggunaan obat-obatan tertentu

Jika Moms sering melakukan seks tanpa pengaman tetapi tidak hamil, setelah setahun jika Moms lebih muda dari 35 tahun atau setelah enam bulan jika Moms berusia 35 tahun atau lebih tua, bicaralah dengan dokter.

Bergantung pada situasinya, Moms dan pasangan mungkin membutuhkan evaluasi medis.

Baca Juga : Sering Kerja Shift Malam, Kesehatan Mental Hingga Kanker Risikonya!

Dokter dapat membantu menentukan apakah ada masalah yang membutuhkan spesialis atau perawatan di klinik kesuburan.

Infertilitas sekunder bisa mengejutkan dan membuat stres.

Ketika seseorang berurusan dengan infertilitas sekunder, normal untuk berjuang dengan keseluruhan emosi.

Ketidakmampuan untuk hamil kedua kalinya dapat menyebabkan gejolak emosional, dengan emosi umum yang Moms rasakan.

Seperti kemarahan, frustasi, merasa bersalah, dapat menghantui Moms dan mungkin juga pasangan.

Baca Juga : Sulit Hamil Lagi Setelah Melahirkan, Artinya Mengalami Infertilitas Sekunder

Namun, ada beberapa cara bagaimana infertilitas sekunder dapat diatasi.Terapi untuk infertilitas sekunder tergantung pada apa yang menyebabkannya. 

1. Obat infertilitas

Obat-obatan oral seperti letrozole dan clomid (clomiphene citrate) membantu memicu folikel ovarium untuk melepaskan telur.

Obat-obatan yang dapat disuntikkan termasuk hormon perangsang folikel dan hormon luteinizing, yang menstimulasi beberapa produksi telur.

Dapat diberikan sesuai anjuran dokter.

Baca Juga : Berita Kesehatan Terbaru: 9 Cara Mengatasi Perut Buncit Dengan Cepat!

2. Inseminasi intrauterus (IUI)

Ini melibatkan pengumpulan sampel air mani (baik dari pasangan atau donor), berkonsentrasi dan kemudian menempatkannya di dalam rongga uterus pada saat ovulasi.

Ini membantu dalam menempatkan sperma dekat dengan tuba fallopi, di mana pembuahan berlangsung.

Baca Juga : Wow, Ini 5 Operasi Plastik yang Diprediksi Bakal Tren Tahun 2019, Moms Berani Coba?

3. fertilisasi in vitro (IVF)

Telur dan sperma disisir dalam kondisi laboratorium khusus untuk membentuk embrio, dan kemudian ditransfer ke rongga uterus.

Terkadang, operasi diperlukan untuk meningkatkan kemungkinan kesuburan dan konsepsi.

Daripada hanya mengandalkan metode perawatan di atas, Moms dan pasangan juga dapat mencoba solusi alami untuk mengobati infertilitas, sebagai berikut:

- Seks Reguler:

Bercinta secara teratur karena dapat mengoptimalkan kemungkinan Moms konsepsi.

Baca Juga : Jangan Abai, Kenali Gejala Demensia yang Rentan Mengancam Masa Tua Tak Bahagia

Jangan melawan keinginan untuk melakukan hubungan seks.

Manjakan diri dalam hubungan seksual kapan saja Moms dan pasangan inginkan, meski bukan pada masa subur.

- Tingkatkan pola makan dan gaya hidup sehat

Baik Moms dan pasangan harus mengikuti diet sehat dan berusaha mempertahankan berat badan ideal.

Baca Juga : Berita Kesehatan Terbaru: 9 Cara Mengatasi Perut Buncit Dengan Cepat!

BMI ideal harus sekitar 19 hingga 25, atau 20 hingga 25, untuk meningkatkan kemungkinan ovulasi.

Biarkan pasangan Moms juga memeriksa semua hal dari makanan sehat dan menjalani gaya hidup sehat.

Baca Juga : 8 Kebiasaan Pemicu Hilangnya Kesuburan Pria dan Wanita, Jangan Lagi Lakukan!

Menahan diri dari alkohol dan merokok karena mereka dapat memiliki efek negatif pada kesuburan.

Dokter mungkin akan merujuk Moms ke pusat rehabilitasi jika diperlukan.

3. Terima emosi diri

Moms akan melalui berbagai emosi, tetapi ingat Moms tidak sendirian.

Menerima emosi adalah bagian dari perjuangan.

Cobalah untuk mengatasinya dengan bergabung dengan kelompok dukungan apa pun, atau bicarakan dengan dokter tentang opsi yang lebih baik.