Ini Alasannya Kenapa Perdarahan di Trimester III Perlu Diwaspadai

By Soesanti Harini Hartono, Selasa, 12 September 2017 | 07:30 WIB
Pemeriksaan rutin ke dokter obgin dan mengadopsi gaya hidup sehat sebelum dan selama hamil penting sekali untuk menghindari gangguan kehamilan. (Santi Hartono)

Nakita.id.- Menurut dr. Fetty Miawaty, SpOG dari RSIA Budhi Jaya, Tebet, Jakarta Selatan, bukan ingin membuat Ibu takut, tetapi hal ini memang harus ditegaskan.  Pada trimester akhir ini, semua perdarahan melalui vagina harus diwaspadai. Sebab, perdarahan berpotensi membahayakan nyawa Ibu dan janin.

Menurut data Kementerian Kesehatan RI tahun 2011, 32% penyebab kematian bumil adalah perdarahan dan merupakan penyebab kematian bumil terbesar. Itu sebabnya, bila bumil mengalami perdarahan harus segera ke dokter. Jika tidak ada dokter obgin, kita bisa pergi ke UGD.

Baca juga: Flek Saat Hamil Tak Berarti Keguguran Tapi Cari Tahu Penyebabnya

Masih menurut dokter Fetty, ada beberapa faktor yang dapat menyebabkan perdarahan di trimester 3 ini? Berikut penjelasannya;

- PLASENTA PREVIA

Plasenta atau ari-ari seharusnya menempel di bagian atas dinding rahim. Namun jika plasenta menempel di pinggir atau di bawah dinding rahim, kondisi ini disebut plasenta previa.

Posisi plasenta yang berada di pinggir atau bawah rahim akan bertumpuan dengan kepala janin sehingga menyebabkan perdarahan. Bila Ibu melakukan kontrol rutin ke dokter obgin, kondisi plasenta previa dapat terdeteksi dengan USG.

Agar tidak menyebabkan perdarahan, biasanya dokter menyarankan bumil untuk puasa berhubungan intim dengan suami serta menghindari mengangkat barang berat atau melakukan aktivitas yang terlalu menguras tenaga.

Meski demikian, kondisi plasenta previa tidak selalu menyebabkan perdarahan. Pada plasenta previa marjinalis atau yang menempel di pinggir rahim, adakalanya gejalanya hanya nyeri pada perut bagian bawah jika bumil berdiri atau berjalan terlalu lama.

Lain halnya dengan plasenta previa totalis atau yang seluruhnya menutupi jalan lahir, biasanya menimbulkan perdarahan. Jika janin sudah matang dan siap dilahirkan (misalnya, perdarahan terjadi di atas minggu ke-37), dokter obgin akan melakukan operasi sesar. Namun bila janin belum matang, dokter akan meminta bumil tirah baring (bedrest) selama beberapa hari.

Selain memeriksa kondisi bumil, dokter juga akan memantau kondisi janin. Bila organ-organ vital janin belum berkembang sempurna, dokter akan memberikan obat tertentu untuk membantu pematangan janin. Seandainya terjadi perdarahan lagi, janin telah siap dilahirkan.

- SOLUSIO PLASENTA