Berita Kesehatan: Ilmuwan di Cina Klaim Bayi Kembar Tak Kena HIV Akibat Pengeditan Gen

By Soesanti Harini Hartono, Selasa, 27 November 2018 | 15:09 WIB
Ilustrasi bayi (Pixabay/StockSnap)

Nakita.id - Seorang ilmuwan Cina menyatakan berhasil menciptakan bayi kembar tahan HIV, hasil rekayasa genetika.

Namun prosedur yang digunakan kontroversial, dan universitas tempatnya bekerja sudah nyatakan akan melakukan investigasi.

Ilmuwan Cina tersebut mengatakan, telah berhasil menciptakan bayi pertama di dunia yang gennya direkayasa dengan tujuan bayi yang lahir terhindar HIV dari orangtuanya.

Baca Juga: 7 Tanda Ibu Hamil Mengandung Anak Kembar

Tujuan yang mulia namun sayangnya prosedur medis ini dinilai kontroversial sebab bisa jadi ancaman bagi landasan bioetika.

He Jiankui, seorang profesor pada universitas Southern University of Science and Technology (SUST) di Shenzhen mengatakan, DNA dua bayi kembar yang diberi nama "Lulu" dan "Nana" diubah melalui metode yang disebut CRISPR.

Gen kedua bayi itu melewati "pengeditan" yang mencegah embrio terjangkit HIV, demikian keterangan He. Ia menambahkan, ayah kedua bayi kembar itu mengidap HIV.

He menerangkan, orangtua kedua bayi tidak berniat memiliki "desain bayi" atau bayi yang gennya dimanipulasi agar nantinya menjadi anak-anak yang sesuai keinginan orangtua.

Baca Juga: 5 Faktor ini Dapat Meningkatkan Kehamilan Bayi Kembar

"Orangtua mereka hanya ingin bayi yang tidak akan menderita penyakit yang bisa dicegah," demikian dikatakan He lewat video yang dipublikasikan lewat YouTube.

"Saya mengerti, pekerjaan saya kontroversial. Tetapi saya percaya, ada keluarga yang memerlukan teknologi ini, dan saya bersedia menanggung kritik untuk itu."

Meski He seolah mempublikasikan video memohon permakluman pada khalayak, namun tak berapa lama setelah He mempublikasikan video itu, universitas SUST langsung mengeluarkan pernyataan.

Pihak universitas menyatakan akan segera memulai investigasi, sambil menyebut prosedur itu  merupakan pelanggaran serius terhadap etika dan standar akademik.

SUST juga menambahkan, He sekarang berada dalam masa cuti tanpa gaji sejak Februari lalu.

Baca Juga: Langka! Bayi Kembar Ini Lahir dengan Jarak 10 Hari

Pakar biokimia AS Jennifer Doudna, yang menciptakan metode CRISPR mengatakan, jika terbukti, langkah He melanggar cara pendekatan transparan yang disetujui komunitas sains dan melanggar prosedur penggunaannya.

Video yang dipublikasikannya menyulut perdebatan soal rekayasa dan pengeditan gen.

Di AS, prosedur kedokteran tentang rekayasa dan pengeditan gen dibatasi ketat hanya untuk penelitian di laboratorium.

Di Cina, pembuatan klon manusia dilarang, tetapi pengeditan gen tidak dilarang.

Majalah Technology Review dari Massachusetts Institute of Technology (MIT) memperingatkan, "Teknologi ini sangat bermasalah dari segi etika, karena perubahan pada embrio akan diwariskan ke generasi berikutnya dan kemungkinan akan berefek pada seluruh garis keturunannya.

Nicholas Evans,  profesor bidang filsawat di University of Massachusetts Lowell mengatakan, keputusan He untuk mengumumkan pekerjaannya yang jadi terobosan itu, "adalah bentuk praktik ilmuwan yang sangat bermasalah," karena melanggar norma-norma masyarakat.

Baca Juga: Bayi Kembar Tiga Jalani Operasi Pertama di Tengkorak

Evans menambahkan, rekayasa genetika pada embrio sudah beberapa kali dibicarakan.

"Yang lebih revolusioner adalah anak-anak ini katanya dibuat untuk menghasilkan resistensi terhadap sebuah penyakit. Itu langkah yang mengandung banyak bahaya."

Pengumuman He muncul menjelang konferensi besar tentang pengeditan dan rekayasa gen di Hong Kong.

David Baltimore, pakar biologi yang memimpin konferensi internasional itu mengungkap, konferensi bertujuan untuk memutuskan "apa yang kita anggap benar dan salah."

Baca Juga: 4 Tanda-tanda Mengandung Anak Kembar yang Terdengar Aneh Tetapi Banyak Dirasakan oleh Wanita Saat Hamil 2 Janin atau Lebih

"Kita belum pernah melakukan sesuatu yang akan mengubah seluruh gen umat manusia, dan kita belum pernah melakukan sesuatu yang berdampak terus ke generasi-generasi berikutnya," demikian kata Baltimore lewat video, sebelum konferensi dimulai. 

Sementara itu, Moms dan Dads juga perlu mengetahui cara merawat dan membesarkan bayi kembar.

Ada dua teknik yang bisa Moms lakukan saat memberikan ASI pada si kembar, yaitu tandem nursing atau menyusui dua bayi secara bersamaan, jadi satu payudara untuk satu bayi.

Moms bisa menghemat waktu tetapi memang butuh proses latihan agar Moms nyaman melakukannya.

Cara kedua yaitu individual nursing atau menyusui secara bergantian.

Baca Juga: Sering Salah, Begini Cara Membedakan Mana Kakak dan Mana Adik Pada Anak Kembar

Memang dibutuhkan lebih banyak waktu, namun banyak Moms yang lebih nyaman menggunakan cara ini.

Selain memerhatikan cara menyusui yang benar dan nyaman untuk si kembar, Moms juga perlu memerhatikan beberapa hal penting lainnya.

Seperti asupan nutrisi yang memadai agar memperoleh energi cukup dan produksi ASI yang melimpah.

Baca Juga: 5 Cara Alami Meningkatkan Peluang Bisa Hamil Bayi Kembar, Coba Yuk!

Konsumsilah makanan bergizi, ahli nutrisi menganjurkan ibu menyusui bayi kembar mengonsumsi 3.000 kalori setiap hari.

Atur waktu agar Moms dapat beristirahat dengan cukup.

Misalnya ketika si kembar tidur, Moms juga ikut tidur atau berbagi tugas dengan suami agar Moms mendapat waktu luang untuk istirahat sejenak.

Bila memungkinkan bergabunglah dengan komunitas orangtua yang memiliki bayi/anak kembar.

Baca Juga: Melahirkan Normal Bayi Kembar Bukanlah Hal Mustahil, Simak Posisi Kepala Janin yang Memudahkan Moms Saat Bersalin

Dengan sharing, orangtua akan mendapat kepercayaan diri serta memperoleh dukungan positif dalam proses merawat dan menjaga si kembar.

Orangtua juga bisa berkonsultasi dengan ahli laktasi untuk mengetahui lebih banyak mengenai pengasuhan dan perawatan termasuk bagaimana agar berhasil menyusui eksklusif.

Sehingga akan membantu memaksimalkan pemberian ASI eksklusif bagi si kembar.