Bentuk Vagina ini Cukup Sulit Orgasme dan Mencapai Kepuasan Berhubungan Intim

By Cynthia Paramitha Trisnanda, Sabtu, 1 Desember 2018 | 14:21 WIB
Bentuk vagina pengaruhi orgasme perempuan (iStockphoto)

Nakita.id - Dalam kehidupan suami istri, berhubungan intim atau berhubungan seksual merupakan kebutuhan dan juga bukti dari cinta dan kasih sayang.

Bahkan, hubungan intim kerap kali menjadi acuan keharmonisan pernikahan.

Dalam berhubungan intim, orgasme pastinya menjadi puncak yang dinanti dan diinginkan tiap pasangan.

Baca Juga : Kerap Diabaikan, ini Berbagai Manfaat Orgasme Bagi Perempuan, Bisa Bikin Awet Muda!

Akan tetapi, hanya tak sedikit Moms yang merasa kesulitan mencapai orgasme.

Tentu hal ini karena ada beberapa sebab yang kadang tak disadari oleh Moms.

Bisa jadi, karena Moms belum terlalu mengenal zona sensitif pada organ intim atau vagina.

Baca Juga : Kenali 7 Trik Agar Mama Mudah Orgasme, Coba Malam ini!

Atau bisa juga karena pasangan tidak memulai dengan foreplay atau rangsangan yang membuat Moms terangsang untuk orgasme.

Selain itu, kenyamanan juga rupanya penting. Saat Moms atau Dads merasa kurang nyaman, tentu hubungan intim bukan menjadi pilihan tepat dan justru tak akan bisa menikmatinya.

Sedangkan saat pasangan memeroleh kenyamannya, tentu akan lebih membangkitkan gairah seksual.

Meski rangsangan bisa dilakukan bersamaan, tak ada salahnya Moms memiliki fantasi dalam berhubungan intim agar lebih membangkitkan gairah dan makin terangsang.

Juga diperlukan latihan untuk otot vagina, yang dikenal dengan latihan Kegel.

Baca Juga : Lakukan 5 Tahap Capai Orgasme Tak Telupakan Malam Ini, Nomor 4 Perhatikan Ya Dads!

Melakukan Kegel atau menghentikan kencing di pertengahan aliran mampu melatih otot dasar panggul.

Tak hanya aspek-aspek di atas, ternyata bentuk vagina juga mempengaruhi seberapa besar seorang perempuan mampu mencapai klimaks atau orgasme saat berhubungan intim.

Kita kerap mendengar anatomi bahwa seorang laki-laki akan menikmati hubungan intim ketika ia dan istri sama-sama mencapai klimaksnya.

Tetapi kita tahu, laki-laki dapat lebih mudah mencapai klimaks nya, daripada perempuan.

Baca Juga : Kakek 80 Tahun Bunuh Istrinya Karena Sang Istri Menolak Ajakan Berhubungan Intim

Melansir dari Dailymail.co.uk, sebuah penelitian oleh Leslie Hoffman dari Departemen Anatomi Universitas Indiana mengatakan bahwa adanya bentuk vagina mempengaruhi tingkat orgasme perempuan.

Ia menjelaskan bahwa kedekatan klitoris dengan saluran kemih sangat penting untuk mencapai kepuasan.

Laporan yang diterbitkan oleh jurnal Clinical Anatomy mengklaim bahwa apabila klitoris akan lebh menjauh dari vagina, saat seorang perempuan tengah hamil.

Dan faktanya, saat klitoris menjauh dari vagina, terjadilah peningkatan jumlah androgen.

Akibatnya, jarak klitoris yang jauh dari vagina tersebut membuat seorang perempuan lebih sulit mencapai orgasme.

Baca Juga : Bagaimana Bentuk Vagina yang Ideal? Begini Kata Ahli Kebidanan dan Kandungan

Dari teori di atas, menunjukkan bahwa perempuan yang mengalami kesulitan mencapai klimaks saat berhubungan seksual harus mengukur jarak antara pembukaan vagina dan klitoris untuk dapat mengetahui masalah ini.

Menurut Elisabeth Lloyd, Sarjana Fakultas di Institut Kinsey untuk Penelitian Seks mengatakan, "Angka ajaibnya 2,5 cm. Ini sangat kuat korelasi bahwa jika Anda seorang perempuan yang memiliki jarak 3 cm (antara klitoris dan vagina), kita bisa prediksi ia tak mudah mencapai orgasme saat berhubungan seksual."

Baca Juga : Catat, Hindari 7 Hal Ini Agar Vagina Selalu Bersih dan Bebas Infeksi

Untuk melakukan pengukurannya, "Perempuan dapat melakukan pengukuran ini sendiri, atau dengan pasangan sembari membantu menjelaskan pengalaman seksual mereka sendiri."

Tetapi, tentu hal ini tidak jadi akhir dari hubungan seksual.

Hubungan seksual di zaman 'tradisional' saja mengenal penetrasi untuk mencapai orgasme.

Sehingga pasti ada alternatif yang bisa Moms lakukan untuk merangsang organ intim atau vagina, meskipun itu dinilai sulit.

Dr OBGYN, Maureen Whelihan, kepada Healthday menuturkan bahwa penting untuk fokus saat berhubungan adalah kunci mencapai klimaks.