6 Cara Mengajarkan Prasekolah Mengenal Pola Makan Sehat

By Soesanti Harini Hartono, Kamis, 14 September 2017 | 07:00 WIB
si prasekolah membutuhkan asupan yang mengandung unsur gizi makronutrien dan mikronutrien. Sebisa mungkin penuhi kebutuhannya itu dengan berbagai variasi makanan setiap hari. (Santi Hartono)

1. Mohon selalu diingat, si prasekolah membutuhkan asupan yang  mengandung unsur gizi makronutrien dan mikronutrien. Sebisa mungkin penuhi kebutuhannya itu dengan berbagai variasi makanan setiap hari.

2. Berikan jus buah, bila anak kurang suka buah potong. Namun tetap pengenalan terhadap buah potong tak boleh berhenti, karena sesungguhnya buah segar yang dipotong akan lebih baik daripada buah yang diolah (dijus).

3. Susu baik untuk tumbuh kembang si prasekolah. Hanya seperti diketahui, susu berfungsi sebagai pelengkap gizi anak. Jadi, kalau si kecil tidak suka susu, tidak perlu dipaksakan. Sumber kalsium bisa didapat dari  ikan, keju, yoghurt dan sebagainya. Sebaliknya, bila si prasekolah hanya doyan susu (dan mengabaikan makanan lainnya), kita perlu mengatur pola makannya kembali supaya zat-zat gizi untuk pertumbuhannya terpenuhi. Bila perlu, minta bantuan dokter atau ahli gizi untuk mencari tahu, menu dan takaran yang pas untuk anak prasekolah.

4. Bila buah hati tidak suka sayuran masak, berikan sayuran mentah, yang dapat langsung dimakan seperti mentimun atau tomat. Cara lain, selipkan sayuran dalam jenis makanan lain, asi goreng atau bakwan sayuran, umpamanya. Memang dibutuhkan kreativitas Ibu untuk membuat si kecil tergoda untuk mencicipi olahan sayur di meja makan.

5. Biasakan anak untuk minum air putih setelah minum susu atau setelah menikmati makanan manis. Kebutuhan air minum (air putih) si prasekolah adalah 6—8  gelas per hari.

6. Kurangi asupan gula dan garam dalam makanan yang dikonsumsi. Biasakan anak mengenal rasa asli dari makanan tersebut. Contoh, biarkan ia merasakan manisnya jus mangga dari manisnya buah tersebut. Atau saat menikmati sup ayam, gurih kaldunya berasal dari lemak ayam tersebut. Hindari juga makanan-makanan yang mengandung bahan pengawet. (*)