Berita Kesehatan Inovatif: Tanpa Biopsi, Kini Deteksi Kanker Paru-paru Hanya Lewat Embusan Napas

By Soesanti Harini Hartono, Rabu, 5 Desember 2018 | 12:10 WIB
Teknik baru dengan mengambil sampel napas untuk mendiagnosis kanker paru-paru telah dicoba di Izmir, Turki. (The Daily Sabah)

Nakita.id.- Kanker paru merupakan salah satu jenis kanker paling mematikan di dunia, yang menewaskan jutaan nyawa setiap tahun.

Selain masih minimnya pengetahuan pencegahan, kanker paru sering diketahui sudah dalam stadium lanjut ditambah lambatnya diagnosis menyebabkan jumlah penderitanya terus bertambah.

Baca Juga : Salut, Kepala Humas BNPB Sutopo Purwo Nugroho Derita Kanker Paru Stadium 4 Tapi Masih Update Berita Gempa Palu

Salah satu terobosan untuk memperkecil jumlah penderita adalah menemukan cara diagnosis kanker paru-paru yang semudah dan secepat mungkin,.

Maka, sekelompok ilmuwan mancanegara yang berada di Eze University yang berbasis di İzmir, Turki, mengungkapkan sebuah proyek baru yang memungkinkan diagnosis kanker paru-paru tanpa biopsi.

Baca Juga : Berita Kesehatan Anak: Bank Donor ASI Pertama Mulai Beroperasi di New South Wales, Australia

Proyek ini, yang dikembangkan oleh 28 ilmuwan dari sembilan universitas di lima negara, bertujuan untuk mendiagnosis kanker paru-paru dengan sampel napas sederhana yang kemudian diubah menjadi cairan yang dapat diuji oleh dokter.

Mengepalai proyek ini, konselor universitas Eze, profesor Necdet Budak mengatakan para ilmuwan yang mengkhususkan diri di berbagai bidang termasuk kimia, genetika, biokimia dan matematika menemukan sistem diagnosis yang memisahkan fragmen DNA dari napas pasien.

Baca Juga : Berita Kesehatan : Manfaat Tes Darah, Dari Deteksi Kanker Hingga Prediksi Waktu Kematian

"Dengan teknik baru ini, kami percaya bahwa akan ada penemuan inovatif dalam diagnosis kanker paru-paru," tambah Budak.

Berbicara kepada Anadolu Agency (AA) yang merupakan kantor berita Turki, pengawas proyek Tuncay Göksel mengatakan dengan teknik baru, diagnosis kanker paru akan lebih mudah dan lebih cepat.

Baca Juga : Berita Kesehatan: Kolesterol Tinggi Bisa Sebabkan Stroke, Waspadai Gejala-gejalanya

"Kami akan melakukan pemetaan genetik real-time dari pasien dan jika hasilnya positif, kami akan dapat menentukan teknik perawatan.

Analisis yang sama dapat dilakukan dengan biopsi, tetapi diagnosis melalui pernapasan ini jauh lebih murah dan kurang menyakitkan. hanya membutuhkan waktu 10 menit untuk mendapatkan sampel," kata Göksel. (*)