Benarkah Bayi yang Dilahirkan Sesar Berisiko Mengalami Keterlambatan Tumbuh Kembang?

By Soesanti Harini Hartono, Selasa, 19 September 2017 | 05:30 WIB
Mengenal Operasi Sesar Alami, Bayi Keluar Tanpa Bantuan Dokter (Ipoel )

Nakita.id - Sebuah studi baru yang dikeluarkan oleh Universitas Melbourne telah membuat para orangtua menjadi cemas setelah diumumkan bahwa bayi yang lahir melalui operasi sesar kemungkinan besar mengalami perkembangan yang lebih lambat  di kemudian hari daripada bayi dengan kelahiran normal.

Menurut peneliti utama studi, Dr Cain Polidano, penemuan utama yang datang dari penelitian ini adalah bayi-bayi Australia yang lahir melalui operasi sesar menunjukkan penundaan perkembangan di bidang tata bahasa, berhitung, membaca dan menulis di kemudian hari.

Baca juga : 7 Keuntungan Melahirkan Secara Normal yang Jadi Impian Ibu Hamil

Pertama, temuan dalam penelitian ini berasal dari analisis hasil NAPLAN terhadap 5.000 siswa di kelas 3 Sekolah Dasar. Jumlah peserta terhitung sangat banyak, tapi ini juga merupakan hasil dari 19% orang Australia yang berusia 0 - 14 tahun

Setelah mendengar kata 'sesar' dan 'penundaan perkembangan', bisa dimengerti bahwa kepanikan akan terjadi. Tetapi sebelum Ibu mulai mencemaskan masa depan anak, ketahuilah bahwa penundaan yang diukur antara kelahiran normal dan bayi sesar setara dengan 35 hari sekolah atau satu bulan pendidikan.

Seperti kebanyakan penelitian, temuan dari penelitian ini sedang berlangsung, dan Dr Cain sendiri mengakui, "Masih banyak pekerjaan yang harus dilakukan."

Pada tahap ini, katanya, hubungan antara bayi lahir sesar dan penundaan perkembangan adalah "hanya korelasional".

Baca juga : Kiat Melahirkan Normal Tanpa Perlu Jahitan di Vagina

Ia mengungkapkan bahwa sangat sulit untuk menetapkan sebab-akibat tanpa melakukan uji coba terkontrol secara acak yang merupakan standar emas dalam pengujian temuan awal.

Membaca bersama dengan anak-anak, terlibat dalam permainan kognitif dan aktivitas sejak usia dini serta membangun keterampilan belajar mereka di rumah akan membantu mengoptimalkan perkembangan anak, terlepas dari bagaimana cara mereka dilahirkan.

Hal ini dapat disimpulkan bahwa lingkungan rumah yang mendukung bisa mengalahkan asumsi metode melahirkan.

Baca juga : Melahirkan Tanpa Sakit, Ini Caranya

Sementara, bagi perempuan yang mengalami kondisi medis tertentu, yang menyebabkan ia tak bisa melakukan persalinan normal sebaiknya tidak perlu merasa bersalah.

Hal ini diungkapkan oleh Dr Cain bahwa melahirkan secara normal atau sesar, sama-sama mempertaruhkan nyawa dan juga demi tumbuh kembang anak mereka di masa depan. (*)