Selain Cacat Pada Janin, Ini Dampak Stres Selama Kehamilan yang Patut Ibu Tahu

By Soesanti Harini Hartono, Selasa, 19 September 2017 | 09:15 WIB
Stres Saat Hamil Menyebabkan Anak Autisme, Benarkah? (Gisela Niken)

Nakita.id - Sebagian besar ibu hamil menyadari saran dokter untuk berhenti merokok, menghindari alkohol, dan mengurangi stres selama kehamilan. Namun ada beberapa pula dari mereka yang menganggap sepele terkait dengan kondisi stres selama kehamilan ini.

Namun, kita patut tahu bahwa tingkat stres yang tinggi sangat buruk bagi kesehatan pada umumnya, seperti berdampak pada kekebalan dan meningkatkan risiko penyakit menular dan tidak menular.

Selama kehamilan, stres memiliki bahaya khusus untuk kesejahteraan fisik dan emosional bayi, ibu dan keluarga secara keseluruhan.

Baca juga : Stres Berbahaya Bagi Kecerdasan Bayi

Stres selama kehamilan biasa terjadi umpamanya jika kehamilan tidak terencana. Perlu diketahui, kehamilan membutuhkan sejumlah perubahan dalam kehidupan keluarga, termasuk hubungan orangtua, pendapatan dan pekerjaan, dan seringkali penyesuaian lainnya seperti pindah rumah.

Stres terkadang berhubungan dengan kejadian tertentu, namun bisa juga dialami sebagai kegelisahan atau kekhawatiran konstan.

Pada kehamilan, paparan stres dikaitkan dengan risiko kelahiran prematur yang lebih tinggi dan berat lahir rendah. Kelahiran prematur adalah penyebab utama kematian dan kecacatan pada anak-anak sampai usia lima tahun.

Baca juga : Dampak Mengejutkan Pada Janin Saat Ibunya Stres

Anak-anak dari ibu yang stres selama kehamilan menunjukkan peningkatan kerentanan terhadap asma dan alergi selama masa kanak-kanak, serta tingkat rawat inap yang lebih tinggi untuk penyakit menular seperti penyakit pernapasan dan gastroenteritis.

Penelitian juga berfokus pada konsekuensi stres selama kehamilan pada kesehatan mental dan kognisi anak kemudian. Anak-anak dari ibu yang stres selama kehamilan lebih cenderung mengembangkan masalah perilaku sepanjang masa kecil.

Studi juga menunjukkan berkurangnya kemampuan kognitif pada anak-anak yang ibunya mengalami kondisi stres ketika hamil. Lainnya ialah lebih rentan terkena depresi pascakelahiran, dan efek jangka panjang bagi keluarga secara keseluruhan.

Baca juga : Agar Bayi Tidak Rewel, Ibu Tidak Boleh Stres