Studi: Kanker Ovarium Bisa Diturunkan Dari Ayah, Bagaimana Caranya?

By Anisyah Kusumawati, Selasa, 11 Desember 2018 | 14:36 WIB
Kanker ovarium dari gen ayah (iStockphoto)

 

Nakita.id - Salah satu jenis kanker yang masih menjadi momok bagi perempuan ialah kanker ovarium.

Kanker yang tumbuh pada ovarium dan indung telur ini menempati urutan ke-7 penderita kanker terbanyak di Indonesia.

Baru-baru ini, peneliti mengungkapkan fakta menarik dari penyebab kanker yang mematikan ini.

Baca Juga : Berbagai Tanda Tersembunyi Kista Ovarium, Perempuan Wajib Tahu!

Laki-laki telah ditemukan menjadi pembawa mutasi genetik yang dapat menyebabkan kanker ovarium.

Hal ini dapat dikatakan bahwa ayah dapat meneruskan kanker tersebut kepada anak perempuannya, walaupun laki-laki tidak memiliki ovarium seperti perempuan.

Mutasi genetik lah yang menjadi penyebabnya. 

Mutasi genetik yang diwarisi ibu dari laki-laki atau ayah bisa menimbulkan risiko terkena kanker prostat sekaligus mengancam kesehatan anak perempuan.

Menurut ahli, kanker tersebut diturunkan melalui kromosom X.

Baca Juga : Daftar Orang yang Sebaiknya Menghindari Makan Pare, Moms Termasuk?

Fakta ini ditemukan dalam sebuah penelitian genetik terhadap 186 perempuan dengan kanker ovarium yang dilakukan oleh Roswell Park Cancer Institute di Buffalo, New York.

 

Peneliti menemukan bahwa perempuan memiliki risiko dua kali lebih tinggi terkena kanker ovarium dari nenek pihak ayah, daripada nenek dari ibu.

Selain itu, mutasi gen dari ayah mereka menyebabkan anak perempuan memiliki risiko besar kanker ovarium enam tahun lebih awal dari rata-rata.

Gen yang cacat itu juga dikaitkan dengan tingkat kanker prostat yang lebih tinggi pada ayah dan anak laki-laki.

Baca Juga : Cegah Penyakit Jantung Hingga Kanker, Ini Manfaat Konsumsi Minyak Zaitun Sebelum Tidur

Namun, ada beberapa cara untuk menurunkan risiko seorang perempuan terkena kanker ovarium ini.

 Studi menunjukkan bahwa perempuan cenderung tidak terkena kanker ovarium ketika melakukan beberapa hal berikut :

- Menggunakan KB oral (pil KB)

Perempuan yang menggunakan kontrasepsi oral selama 5 tahun atau lebih memiliki risiko 50% lebih rendah terkena kanker ovarium.

- Perempuan yang sudah hamil

- Perempuan yang telah mengikat tuba falopi mereka (ligasi tuba)

- Menjalani histerektomi (operasi untuk mengangkat rahim dan kadang-kadang ovarium dan leher rahim)

- Perempuan yang sudah pernah menyusui (*)