Catat, Ini Faktor yang Membuat Perempuan Rentan Terkena Kanker Ovarium

By Anisyah Kusumawati, Selasa, 11 Desember 2018 | 14:52 WIB
Faktor yang menyebabkan perempuan rentan terkena kanker ovarium (iStockphoto/AndreyPopov)

 

Nakita.id - Kanker ovarium menjadi penyakit khas pada perempuan yang banyak menelan korban.

Rupanya ada beberapa hal yang membuat perempuan menjadi lebih rentan mengalami kondisi ini.

Di sisi lain ada juga beberapa kondisi yang membuat faktor risiko bisa menurun pada perempuan.

Baca Juga : Berbagai Tanda Tersembunyi Kista Ovarium, Perempuan Wajib Tahu!

Terkait kanker pada indung telur ini, rupanya tidak ada gejala spesifik yang bisa dirasakan.

Hal itu khususnya pada kanker stadium awal yang jarang memunculkan tanda yang khas.

Lalu apa saja ya Moms faktor dan ciri yang dimaksud?

Studi menunjukkan bahwa perempuan cenderung tidak terkena kanker ovarium ketika melakukan beberapa hal berikut :

- Menggunakan KB oral (pil KB)

Perempuan yang menggunakan kontrasepsi oral selama 5 tahun atau lebih memiliki risiko 50% lebih rendah terkena kanker ovarium.

Baca Juga : 9 Manfaat Tak Terduga Pare Ini Akan Dirasakan Saat Rutin Dikonsumsi

- Perempuan yang sudah/pernah hamil

- Perempuan yang telah mengikat tuba falopi mereka (ligasi tuba)

- Menjalani histerektomi (operasi untuk mengangkat rahim dan kadang-kadang ovarium dan leher rahim)

- Perempuan yang sudah pernah menyusui

Selain itu, ada beberapa tipe perempuan yang justru memiliki risiko tinggi terkena kanker ovarium ini Moms.

 

Faktor risiko lain untuk kanker ovarium meliputi:

- memiliki jenis kanker lain, seperti melanoma atau kanker serviks.

- Berusia antara 50 dan 60 tahun.

- Mulai menstruasi sebelum usia 12 dan memasuki masa menopause setelah usia 52 tahun

Baca Juga : Cegah Penyakit Jantung Hingga Kanker, Ini Manfaat Konsumsi Minyak Zaitun Sebelum Tidur

- Mengambil estrogen dosis besar dalam jangka waktu lama tanpa progesteron, Setelah menjalani perawatan kesuburan

- Memiliki sindrom ovarium polikistik (ovarium mengumpulkan kantong cairan dan tidak melepaskan telur)

- Riwayat endometriosis (lapisan rahim tumbuh di tempat yang salah)

- Kebiasaan merokok

- Menggunakan alat IUD, atau intrauterine, untuk pengendalian kelahiran

Moms pun sebaiknya peka terhadap berbagai gejalanya.

Kebanyakan penderita merasakan gejala-gejala seperti :

- Gangguan pencernaan

Tanda-tanda yang dirasakan mulai dari sakit perut hingga kembung.

Selain itu biasanya perut juga bisa membesar lalu mengalami konstipasi.

Baca Juga : Konsumsi 3 Jenis Zat Gizi Ini untuk Mencegah Kanker Serviks, Moms

- Mual muntah

Gejala mual muntah pada penderita biasanya lebih kompleks karena diikuti juga dengan tidak napsu makan.

Selain itu penderita juga bisa ditandai dengan adanya penurunan berat badan yang signifikan.

- Perubahan pola menstruasi

Hal ini patut diwaspadai menjadi tanda serius kanker ini. Perubahan ini biasanya diikuti dengan perdarahan dari vagina.

Kanker jenis ini bisa terjadi pada perempuan manapun, namun tetap memiliki faktor risiko.

Menurut penelitian, perempuan yang punya riwayat kanker payudara maupun kanker ovarium rupanya berisiko 2x lebih besar dibandingkan perempuan yang tidak memiliki riwayat.

Selain itu, faktor usia terutama di atas 50 tahun pun dikaitkan dengan kemungkinan kejadian penyakit ini.

Kondisi kesehatan seseorang seperti obesitas juga diyakini memiliki pengaruh.

Baca Juga : Jantung Bermasalah Bisa Terlihat dari Kondisi Kulit, Seperti Apa?

Terapi dosis tinggi hormon estrogen diyakini juga menjadi penyebabnya.

Nah Moms bila termasuk kedalam faktor risiko juga merasakan ciri-ciri di atas sebaiknya segera konsultasikan pada dokter ya. (*)