Nakita.id - Apakah Moms pernah atau bahkan sering mempertanyakan siapa sebenarnya diri Moms?
Atau menanyakan apa tujuan Moms hidup di dunia?
Jika demikian, Moms mungkin akan melalui apa yang disebut krisis identitas.
Istilah "krisis identitas" pertama kali datang dari psikolog perkembangan dan psikoanalis, Erik Erikson.
Dia memperkenalkan ide-ide krisis identitas remaja serta krisis paruh baya, dan percaya bahwa kepribadian berkembang dengan menyelesaikan krisis dalam kehidupan.
Baca Juga : Benarkah Anjing Dapat Membantu Mendeteksi Kanker Pada Seseorang?
Jika Moms mengalami krisis identitas, mungkin mempertanyakan rasa diri atau identitas Moms.
Ini sering dapat terjadi karena perubahan besar atau stressor dalam kehidupan, atau karena faktor-faktor seperti usia atau kemajuan dari tahap tertentu (misalnya, sekolah, pekerjaan, atau masa kanak-kanak).
Gejala krisis identitas
Memiliki krisis identitas bukanlah kondisi yang dapat didiagnosis, jadi tidak ada “gejala” yang khas seperti pilek atau flu.
Sebaliknya, inilah tanda-tanda Moms mungkin mengalami krisis identitas:
Baca Juga : Inilah yang Terjadi Pada Paru-paru Bila Menghirup Udara Kotor
- Sering mempertanyakan siapa diri Moms - secara keseluruhan atau berkaitan dengan aspek kehidupan tertentu seperti hubungan, usia, atau karier.
- Mengalami konflik pribadi yang besar karena pertanyaan tentang siapa diri Moms atau peran dalam masyarakat.