Dampak Buruk Terhadap Anak Jika Melihat Orangtuanya Bertengkar

By Natasha Ananda, Rabu, 12 Desember 2018 | 20:50 WIB
Ilustrasi bertengkar (pexels.com/Vera Arsic)

Nakita.id - Bertengkar di depan anak-anak adalah salah satu hal buruk yang sering dilakukan sebagai orangtua.

Akibatnya membuat anak menjadi merasa tidak aman dan selalu berhati-hati apa yang dilakukan.

Berpendapat adalah suatu hal yang penting dalam suatu hubungan, terkadang juga bisa menyelesaikan masalah.

Tetapi yang harus dihindari adalah berpendepat yang dapat memicu masalah atau pertengkaran.

Baca Juga : Pihak Keluarga Lindswell Kwok Tidak Datang ke Pernikahan, Sosok Ini yang Malah Dampingi Selama Momen Bahagianya!

Dan yang terpenting adalah sebagai orangtua harus berhenti bertengkar di depan anak-anak.

Anak-anak yang menjadi saksi pertengkarang kata-akata maupun fisik, perlahan akan menjadi mudah marah, sedih dan ketakutan.

Ini dia konsenkuensinya bertengkar di depan anak-anak.

Tingkat Mental Mereka saat Masih Bayi

Bayi yang baru lahir yang diingat adalah orang-orang disekitarnya, termasuk tinggi dan rendahnya suara dan tingkah laku.

Mereka dapat merasakan situasi sama yang seperti kita alami, seperti perubahan dari raut wajah kita.

Baca Juga : Pernah Dituding Hamil Duluan, Ardina Rasti Melahirkan Anak Pertamanya

Perkembangan Emosi Anak

Sekecil apapun perkembangan mereka, tetap saja mereka tumbuh di dalam lingkungan keluarga yang emosional yang sering memunculkan kecemasan dan menjadi tidak percaya diri.

Lingkungan yang tenang ketika anak-anak tidak terlibat konflik orang dewasa membuat mereka berkembang lebih baik.

Sebelum Mereka Memasuki Masa Sekolah

Anak-anak yang belum sekolah masih belum bisa paham apa penyebab konflik yang terjadi pada kita.

Hal ini membuat mereka merasa bersalah dan menjadikan mereka penyebab atas pertengkaran kedua orangtuanya.

Saat Masa Sekolah

Di masa ini anak-anak akan mulai memahami apa yang terjadi di sekitar mereka.

Mereka akan terkejut dan tidak sadar ketika orangtua mereka bertengkar.

Mereka juga akan bingung untuk berada dipihak ayah atau ibunya.

Sebagai orangtua, seharusnya tidak membuat mereka bingung untuk memilih, apalagi jika benar-benar berpisah.

Baca Juga : Bukan Kerja Kantoran, Pria Asal Indramayu Ini Berpenghasilan Rp 100 Juta Sehari, Ini Usahanya

Secara umum jenis pertengkaran yang berada di lingkungan keluarga seperti membuat anak-anak paham bahwa hal kecil bisa berubah menjadi masalah yang besar.

Mereka akan mengungkapkan keinginan mereka dengan cara menyebabkan masalah baru.

Sangat penting untuk tidak membahas pertengkaran saat malam hari atau waktu tidur.

Pertengkaran memang terjadi di semua keluarga, tapi jadikan itu untuk menunjukkan pada anak-anak bahwa setiap orang itu berbeda, jika ingin mereka tumbuh di rumah yang bahagia.