Berita Kesehatan: Gadis 6 Tahun Meninggal Dunia Akibat Miokarditis, Berasal Dari Virus Flu, Berikut Gejalanya

By Fadhila Auliya Widiaputri, Senin, 17 Desember 2018 | 20:37 WIB
Ilustrasi anak flu (Thinstock)

Nakita.id - Seorang gadis berusia 6 tahun bernama Emma Splan dikabarkan meninggal dunia akibat miokarditis yang berasal dari virus flu yang di deritanya. 

Kabar tersebut dibagikan oleh kedua orangtua Emma, Christy Pugh dan David Splan.

Baca Juga : 5 Tanda Tubuh Terlalu Banyak Konsumsi Gula, Mulai Dari Flu Hingga Berjerawat

Sebelum meninggal dunia, Emma mengalami flu dan demam yang berkepanjangan. 

Setelah mendapat sejumlah perawatan medis, kondisi Emma tidak kunjung membaik. 

Emma justru mengalami muntah dan batuk yang parah. 

“Saat itu luar biasa menakutkan. Saya panik setiap Emma mulai muntah. Saya sangat ketakutan. Apalagi Emma bukan tipe anak yang mudah sakit," ujar Christy.

“Tiba-tiba dia terbatuk lagi dan meninggal. Kami tidak tahu apa yang sedang terjadi. Mereka mulai melakukan CPR," tambahnya. 

Baca Juga : Berita Kesehatan: Akibat Virus, Trombosit Anak Atiqah Hasiholan Turun Hingga Dirawat Di Rumah Sakit

Menurut laporan otopsi, virus flu telah menemukan jalannya ke dalam hati Emma.

Emma meninggal dunia karena miokarditis.

Miokarditis adalah penyakit yang terjadi akibat peradangan dan kerusakan otot jantung (miokardium).

Otot ini berperan penting untuk memompa darah ke seluruh tubuh. 

Bila otot ini mengalami peradangan, maka fungsi utama jantung dalam memompa darah pun akan terganggu. 

Miokarditis berat dapat menyebabkan penggumpalan darah yang memicu komplikasi seperti stroke dan serangan jantung. 

Baca Juga : Berita Kesehatan: Kondisi Wanita Yang Tidak Boleh Melahirkan Normal

Kasus miokarditis ringan mungkin menimbulkan gejala nyeri dada, sesak nafas, atau bahkan tidak menimbulkan gejala sama sekali. 

Namun dalam kasus berat, miokarditis dapat menimbulkan gejala yang bervariasi tergantung pada penyebabnya. 

Adapun gejala-gejala miokarditis umumnya termasuk:

- Nyeri dada

- Ritme jantung yang cepat dan tidak normal (aritmia)

- Sesak napas, saat istirahat atau selama aktivitas fisik

- Retensi cairan dengan pembengkakan kaki

- Kelelahan

- Tanda dan gejala lain dari infeksi virus, seperti sakit kepala, nyeri tubuh, nyeri sendi, demam, sakit tenggorokan, atau diare

Miokarditis pada anak bisanya akan menimbulkan gejala-gejala lainnya, seperti:

Baca Juga : Berita Kesehatan: Penyebab Perut Kencang Di Setiap Trimester Kehamilan

- Demam

- Pingsan

- Kesulitan bernapas

- Bernapas dengan cepat

- Ritme jantung yang cepat dan tidak normal (aritmia)

Segera konsultasi pada dokter bila anak mengalami beberapa gejala tersebut. 

Sebab miokarditis pada anak seringkali tidak memiliki gejala yang spesifik. 

Diperlukan pemeriksaan langsung oleh dokter untuk memastikan kondisi anak yang sesungguhnya. 

Baca Juga : Berita Kesehatan: Penyebab dan Gejala Kanker Jantung Yang Sering Tak Diketahui

Seringkali penyebab miokarditis tidak diketahui. 

Namun, ada beberapa penyebab potensial yang dapat mengembangkan terjadinya miokarditis.

Virus

Banyak virus umum yang terkait dengan miokarditis, seperti virus adenovirus yang menyebabkan flu, virus hepatitis B dan C, herpes simplex virus, echovirus, rubella, HIV, dan Epstein-Barr virus.

Bakteri

Bakteri yang dapat menyebabkan miokarditis, termasuk staphylococcus, streptococcus, bakteri yang menyebabkan difteri, dan bakteri tick-borne yang bertanggung jawab untuk penyakit Lyme.

Baca Juga : Berita Kesehatan: Batuk Saat Hamil, Kenali Pengaruh Pada Janin dan Cara Mengatasinya

Parasit

Parasit Trypanosoma cruzi dan toxoplasma dapat menyebabkan miokarditis.

Jamur

Infeksi ragi seperti candida dan aspergillus yang sering ditemukan pada kotoran burung kadang-kadang dapat menyebabkan miokarditis. Terutama pada orang dengan sistem kekebalan yang lemah.

Myocarditis juga kadang-kadang terjadi jika seseorang terpapar:

- Obat-obatan atau obat-obatan terlarang yang mungkin menyebabkan reaksi alergi atau beracun.

Ini termasuk obat yang digunakan untuk mengobati kanker, antibiotik seperti obat penicillin dan sulfonamide, beberapa obat anti kejang, dan beberapa zat ilegal seperti kokain.

- Bahan kimia atau radiasi. Paparan bahan kimia tertentu, seperti karbon monoksida dan radiasi kadang-kadang dapat menyebabkan miokarditis.

- Penyakit lainnya. Ini termasuk gangguan seperti lupus, granulomatosis Wegener, arteritis sel raksasa, dan arteritis Takayasu.

Baca Juga : Berita Kesehatan: Kenali Beberapa Penyebab Kaki Bengkak dan Cara Mengatasinya

Miokarditis berat secara permanen akan merusak otot jantung yangmenyebabkan sejumlah komplikasi. 

Gagal jantung

Tanpa perawatan, miokarditis dapat merusak otot jantung sehingga tidak dapat memompa darah secara efektif.

Dalam kasus yang berat, gagal jantung terkait miokarditis mungkin memerlukan alat bantu ventrikel atau transplantasi jantung.

Serangan jantung atau stroke

Jika otot jantung terluka dan tidak bisa memompa darah, darah yang memadat di jantung bisa membentuk gumpalan. Hal ini bisa menyebabkan serangan jantung.

Jika gumpalan darah di hati bergerak ke arteri yang menuju ke otak, hal ini bisa menyebabkan stroke.

Ritme jantung yang cepat dan tidak normal (aritmia)

Kerusakan pada otot jantung dapat menyebabkan aritmia.

Kematian jantung mendadak

Aritmia berat tertentu dapat menyebabkan jantung berhenti berdetak (henti jantung mendadak).

Hal ini dapat menyebabkan kematian mendadak.

Baca Juga : Berita Kesehatan: Waspadai Jamur di Payudara Penyebab Rasa Gatal Saat Menyusui