Jangan Terkecoh dengan Mata Bayi dan Anak yang Tampak Normal. Jika mereka tidak mengenali lingkungannya, bisa jadi mempunyai masalah penglihatan.

By je, Rabu, 4 Oktober 2017 | 21:15 WIB
Tip Melindungi Bayi dari Sinar Matahari Menyengat (Avrizella Quenda)

4. Extreme Sensitivity To Light

Mata yang terlalu sensitif terhadap cahaya, juga bisa merupakan sebuah gejala dari penyakit yang tidak secara langsung memengaruhi mata, seperti penyakit yang disebabkan virus atau sakit kepala parah atau migrain. Kondisi ini bisa juga karena abrasi kornea, uveitis, dan gangguan sistem saraf pusat, seperti meningitis. Kepekaan cahaya juga terkait dengan retina yang terlepas, terbakar sinar matahari, dan operasi refraksi. Mereka yang mengalami kondisi ini biasanya mengalami albinisme (kekurangan pigmen mata), defisiensi warna total (hanya terlihat dalam warna abu-abu), botulisme, keracunan merkuri, konjungtivitis, serta keratitis dan iritis. Penyakit langka tertentu, seperti kelainan genetik keratosis follicularis spinulosa decalvans (KFSD), dilaporkan bisa menyebabkan bayi mengalami kondisi ini. Bahkan,  beberapa obat-obatan pun bisa menjadi penyebab, semisal belladonna, furosemid, kina, tetrasiklin, dan doksisiklin.

Baca juga: 5 Gejala Penyakit Mata pada Anak

5. Appearance of A White Pupil

Jika mata kita terkena lampu blitz dan difoto, maka hasil foto akan menunjukkan warna merah pada mata. Nah, bayi dengan kasus appearance of a white pupil, justru tidak menampakkan gambar merah pada foto, melainkan putih.

Kondisi ini bisa menjadi tanda peringatan perlunya diagnosis dari dokter mata anak. Pasalnya, kondisi ini bisa saja merupakan indikasi:

Satu hal yang yang harus orangtua perhatikan, ingatlah untuk selalu memerhatikan kondisi mata si kecil setiap hari. Jika ada yang aneh, janggal, apalagi ada tanda-tanda seperti yang telah diulas di atas, segera periksakan matanya ke dokter spesialis mata anak, ya, Bu.