4. Extreme Sensitivity To Light
Mata yang terlalu sensitif terhadap cahaya, juga bisa merupakan sebuah gejala dari penyakit yang tidak secara langsung memengaruhi mata, seperti penyakit yang disebabkan virus atau sakit kepala parah atau migrain. Kondisi ini bisa juga karena abrasi kornea, uveitis, dan gangguan sistem saraf pusat, seperti meningitis. Kepekaan cahaya juga terkait dengan retina yang terlepas, terbakar sinar matahari, dan operasi refraksi. Mereka yang mengalami kondisi ini biasanya mengalami albinisme (kekurangan pigmen mata), defisiensi warna total (hanya terlihat dalam warna abu-abu), botulisme, keracunan merkuri, konjungtivitis, serta keratitis dan iritis. Penyakit langka tertentu, seperti kelainan genetik keratosis follicularis spinulosa decalvans (KFSD), dilaporkan bisa menyebabkan bayi mengalami kondisi ini. Bahkan, beberapa obat-obatan pun bisa menjadi penyebab, semisal belladonna, furosemid, kina, tetrasiklin, dan doksisiklin.
Baca juga: 5 Gejala Penyakit Mata pada Anak
5. Appearance of A White Pupil
Jika mata kita terkena lampu blitz dan difoto, maka hasil foto akan menunjukkan warna merah pada mata. Nah, bayi dengan kasus appearance of a white pupil, justru tidak menampakkan gambar merah pada foto, melainkan putih.
Kondisi ini bisa menjadi tanda peringatan perlunya diagnosis dari dokter mata anak. Pasalnya, kondisi ini bisa saja merupakan indikasi:
- Corneal ulcer alias bisul di kornea. Sebagian besar ulkus kornea disebabkan oleh infeksi, baik virus maupun bakteri. Ulkus kornea karena infeksi bakteri, umumnya terjadi pada orang yang memakai lensa kontak. Sementara infeksi virus penyebab ulkus kornea, termasuk juga virus herpes simpleks atau virus varicella.
- Retinoblastoma, yaitu kanker pada mata yang umumnya dialami oleh anak-anak di bawah usia 5 tahun, meski dapat juga dialami orang dewasa. Kanker menyerang selaput jala mata atau retina yang terletak pada dinding mata sebelah dalam dan dapat menyerang salah satu atau kedua mata.
- Uveitis adalah peradangan yang terjadi pada lapisan uvea. Kondisi ini membutuhkan pertolongan medis segera. Uveitis dapat terjadi secara bertahap dalam beberapa hari atau terjadi secara tiba-tiba. Penderita uveitis dengan gejala bertahap biasanya akan merasakan penurunan pada daya penglihatannya, seperti pandangan menjadi buram. Jika dilihat dari luar, mata penderita penyakit ini tetap normal. Sedangkan penderita uveitis dengan gejala yang tiba-tiba cenderung merasakan nyeri pada matanya.
Satu hal yang yang harus orangtua perhatikan, ingatlah untuk selalu memerhatikan kondisi mata si kecil setiap hari. Jika ada yang aneh, janggal, apalagi ada tanda-tanda seperti yang telah diulas di atas, segera periksakan matanya ke dokter spesialis mata anak, ya, Bu.