Berita Kesehatan: BPJS Defisit dan Bocor, Peneliti Temukan Masalahnya!

By Soesanti Harini Hartono, Kamis, 20 Desember 2018 | 16:11 WIB
Penelitian ini juga menelurkan rekomendasi untuk menciptakan sistem kesehatan yang tangguh. (Kompas.com)

 

Nakita.id.- Sebuah studi terkini yang dipublikasikan di jurnal The Lancet menjelaskan bahwa Indonesia teIah menciptakan skema Universal Health Coverage (UHC) yang adaptif dan fleksibel yaitu Jaminan Kesehatan Nasional (JKN)  dan BPJS Kesehatan.

Baca Juga : Catat Moms, Begini Cara Dapatkan Jaminan BPJS Bagi Bayi Baru Lahir

Penelitian yang dipimpin dr. Rina Agustina, MSc,PhD dari Departemen llmu Gizi, FKUl-RSCM ini memaparkan pencapaian, kesenjangan, dan kesempatan JKN dan BPJS Kesehatan dalam memperluas cakupan, akses pelayanan dan keadiIan untuk pelayanan kesehatan.

 

Dalam presentasinya, dr Rina mengatakan sejak dilaksanakan pada 2014, sistem JKN dan BPJS teIah menjadi sistem asuransi dengan skema pembayar premi tunggal terbesar di dunia yang menanggung lebih 203 juta orang hingga saat ini.

Menurut temuan ini, dr Rina menekankan bahwa sebenarnya JKN sudah mampu memperbaiki akses dan pemerataan pelayanan kesehatan, khususnya pada kelompok keIas ekonomi bawah di wilayah pedesaan, terutama di wilayah timur Indonesia serta meningkatkan perawatan penyakit tidak menuIar.

"Namun, studi ini menemukan tiga masalah kesenjangan yang membutuhkan perhatian segera, terutama terkait kelompok rentan dan keberlanjutan finansial.

Baca Juga : Berita Kesehatan: Akhirnya Ilmuwan Temukan Ciri-ciri Fisik Psikopat

Jika tidak segera diatasi, kesenjangan ini dapat membahayakan keberlanjutan di masa mendatang," ujar dr Rina dalam temu media di Aula FKUI, Jakarta, Kamis (20/12/2018).