Ibu di Rumah Melulu, Bayi Bisa Stres. Percayalah!

By je, Kamis, 5 Oktober 2017 | 07:00 WIB
Sering menangis atau rewel adalah salah satu tanda bayi stres. (Santi Hartono)

Nakita.id - Menurut Dra. Mayke S. Tedjasaputa, M.Si. dari Fakultas Psikologi Universitas Indonesia, bayi yang ditinggal orangtuanya bisa mengalami stres karena kehilangan rasa aman. Bukan berarti bayi yang ibunya berada di rumah melulu akan terhindar dari stres, lo.

Baca juga: Kenapa Anak Bisa Stres?

Bayi-bayi yang selalu ditunggui dan diberi perlindungan berlebihan malah jadi gampang stres karena rentan terhadap perubahan. Bayi-bayi seperti ini akan tumbuh menjadi anak yang pencemas, kurang pergaulan, kurang percaya diri dan sebagainya. Meski begitu, mengingat faktor usia, kondisi tersebut masih sangat mungkin diperbaiki. Dengan dilatih menghadapi berbagai situasi, bayi/anak jadi tidak mudah stres.

Selain yang sudah dijelaskan di atas, penyebab lainnya stres pada bayi adalah:

1. Sakit

Bayi yang sedang sakit mungkin saja mengalami stres. Pasalnya, saat sakit, ada sesuatu yang dirasakan tidak nyaman oleh tubuhnya.

Pencegahan: Dengan mengoptimalkan daya tahan tubuhnya. Kalau tubuh si kecil sehat, tentu penyakit tidak gampang menyerang dan sekaligus menghindarkannya dari stres yang mungkin saja timbul. Itulah mengapa, ASI yang mengandung zat kekebalan tubuh alami bagi bayi amat dianjurkan.

Penanganan: Langkah pertama yang bisa dilakukan adalah memberikan pengobatan secara medis dengan membawanya ke dokter. Saat bayi rewel, Ibu dapat memeluknya dan menenangkannya. Selain itu, untuk menghiburnya, Ibu bisa mengajaknya bermain sesuai dengan kondisi fisik bayi saat itu.

2. Perubahan dari luar.

Salah satu contoh perubahan dari luar yang dapat mengganggu fisik bayi adalah perubahan cuaca yang sangat drastis. Misalnya, terlalu panas, terlalu dingin, atau sangat panas di siang hari tapi teramat dingin di malam hari. Kondisi tak menentu seperti ini bisa menjadi penyebab stres pada bayi.

Pencegahan: Kalau kondisi tersebut dirasa mengganggu bayi, Ibu bisa mengantisipasi dengan menyediakan perlengkapan yang diperlukan, seperti jaket, selimut, AC, kipas angin, dan sebagainya.

Penanganan: Saat kondisinya terlalu dingin, berikan selimut tambahan. Kalau terlalu gerah, bisa memasang kipas angin atau AC. Intinya, segera atasi ketidaknyamanan tersebut sebelum berujung menjadi stres.

Baca juga: 13 Cara Agar Anak Tak Mudah Stres

3. Perawatan tidak nyaman.

Perawatan tidak nyaman mungkin saja didapat si kecil karena pergantian pengasuh. Misalnya, sebelum ini si bayi dirawat sendiri oleh Ibu dan neneknya, kemudian karena dirasa sudah "pintar", posisi nenek digantikan babysitter. Biasanya ia disuapi neneknya dengan penuh kasih sayang, tapi kini digantikan oleh seseorang yang mungkin sekadar ingin tugasnya segera selesai. Perlakuan seperti ini bisa menyebabkan bayi stres.

Pencegahan: Bayi tidak mungkin mengeluhkan keadaan tersebut. Jadi, tugas orangtua-lah untuk memastikan apakah si kecil mendapatkan perawatan yang baik dan nyaman atau tidak.

Penanganan: Kalau memang faktor penyebabnya adalah perawatan pengasuh yang tidak nyaman, maka tak ada jalan lain kecuali mengganti sang pengasuh. Tugas orangtua untuk mengembalikan rasa nyaman yang pernah didapat sebelumnya.

4. Perubahan tidak terduga.

Ibu kembali bekerja, bayi bisa stres. Intinya, situasi yang membuat bayi merasa "kehilangan" akan membuatnya stres.

Pencegahan: Kalau memang diniatkan nantinya Ibu kembali bekerja, sebaiknya persiapan dilakukan sedini mungkin. Siapa yang nanti akan mengasuhnya, bagaimana jadwal hariannya, dan sebagainya bisa dikenalkan jauh-jauh hari.

Penanganan: Kalau memang bayi jadi stres karena adanya perubahan situasi yang tidak diduganya, Ibu perlu memastikannya tetap merasa aman dengan memilih pengasuh yang sudah dikenal dan bisa diandalkan. Atau, meninggalkannya bersama keluarga yang relasinya sudah dikenal baik oleh si bayi, seperti nenek-kakek, om-tante, dan lainnya.

5. Ditelantarkan

Apakah Ibu kerap meninggalkan si kecil sendirian di kamar? Jika itu terjadi, maka sudah digolongkan sebagai penelantaran, Bu. Menenlantarkan bayi bisa membuatnya stres.

Pencegahan: Hindari kondisi tersebut. Walaupun hanya sebentar, sebaiknya jangan tinggalkan bayi sendirian, sebab bukan tak mungkin pengalaman buruk tersebut sangat mengganggunya.

Penanganan: Orangtua harus meyakinkan si bayi dari waktu ke waktu bahwa ada seseorang yang dapat memberinya rasa aman. Caranya dengan  ada orang yang selalu dapat membantu, sekalipun hanya sekadar memeluk dan menenangkannya setiap kali ia butuh.

Baca juga: Trenyuh! Ini Penyebab Stres pada Anak Generasi Z

6. Genetik

Secara teori mungkin saja orangtua yang mudah stres akan menurunkan sifat itu pada anaknya. Artinya, si bayi juga memiliki ambang stres yang rendah. Kondisi yang dirasa "tidak nyaman" dengan mudah akan membuatnya stres.

Pencegahan: Bila disadari seperti ini kondisinya, mau tak mau, orangtua harus menciptakan kondisi yang tidak memicu stres buah hatinya.

Penanganan: Selalu berikan ketenangan pada bayi. Ada terapi yang membuat seseorang merasa nyaman, yaitu dengan ditepuk-tepuk punggung dan sekitar bahunya. Cobalah lakukan tiap kali bayi terlihat gelisah dan rewel.