Tsunami Banten: Bukan Karena Gempa, Tapi Oleh Fenomena Langka

By Maharani Kusuma Daruwati, Minggu, 23 Desember 2018 | 08:54 WIB
Gelombang pasang di Anyer dan Lampung (Kompas.com)

Menurut penjelasannya, tsunami yang terjadi ini diduga akibat adanya aktivitas di gunung Anak Krakatau.

Baca Juga : Manggung di Banten, Grup Band Seventeen Kabarkan Kondisinya: 2 Anggota Meninggal Dunia, Istri Ifan Seventeen Belum Ditemukan

BMKG pun masih akan terus melakukan verifikasi lebih lanjut mengenai hal tersebut.

"UPDATE: Gelombang pasang di Anyer dan sekitarnya memang bukan tsunami karena aktivitas gempa tektonik. Namun hal tersebut DIDUGA tsunami akibat aktivitas gunung Anak Krakatau, setelah mendapat data dari Badan Geologi. akan melakukan verifikasi lanjutan mengenai fenomena ini," keterangan tertulis BMKG di Twitter.

Penyebab tsunami Banten

Baca Juga : Terbuat dari 30 Ribu Botol Bekas, Begini Nyamannya Rumah Ridwan Kamil yang Unik

Hal serupa juga disampaikan oleh Kepala Pusat Data dan Informasi BNPB, Sutopo Purwo Nugroho melalui Twitter pribadinya.

Melalui keterangan yang diberikan Sutopo, penyebab terjadinya tsunami di Pandeglang dan Lampung tersebut adalah karena kombinasi longsor bawah laut akibat adanya erupsi Gunung Anak Krakatau serta gelombang pasang saat purnama.

Baca Juga : Tsunami Banten: 20 Orang Meninggal, Ratusan Orang Luka-Luka, 2 Orang Hilang, Bangunan dan Kendaraan Rusak Parah

"Penyebab tsunami di di Pandeglang dan Lampung Selatan adalah kemungkinan kombinasi dari longsor bawah laut akibat pengaruh erupsi Gunung Anak Krakatau dan gelombang pasang saat purnama. BMKG masih meneliti lebih jauh untuk memastikan penyebab tsunami," jelas Sutopo.

Ia pun juga mengatakan bahwa fenomena tsunami di Selat Sunda ini termasuk kejadian langka, Moms.

Disebut langka karena erupsi letusan Gunung Anak Krakatau ini terbilang kecil dan tidak ada frekuensi tinggi yang mencurigakan.