Kesaksian Fotografer Norwegia Lihat Dua Gelombang di Pantai Anyer Saat Abadikan Gunung Api yang Meletus

By Maharani Kusuma Daruwati, Senin, 24 Desember 2018 | 17:15 WIB
Gunung Anak Krakatau belum tentu jadi penyebab Tsunami Banten (Twitter @Sutopo_PN/Pusdalsis KG)

Nakita.id - Bencana tsunami yang menimpa Banten dan Lampung pada Sabtu (22/12/2018) menyisakan banyak kisah mendalam di baliknya.

Beberapa di antaranya mengaku mengalami pengalaman pribadi, menyaksikan saat-saat sebelum bencana nahas ini terjadi.

Salah satunya adalah dialami oleh Oystein Lund Andersen, fotografer gunung api dari Norwegia yang berada di Pantai Anyer, Jawa Barat.

Baca Juga : Arie Untung Ceritakan Pernah Duet Bersama Seventeen Formasi Awal, 'Keluarga Jogjaku dah Pergi'

"Saya berada di pantai. Saya sendirian, keluarga saya tidur di kamar," begitulah katanya dikutip dari BBC World pada Senin (24/12/2018).

"Saya mencoba memotret gunung berapi Anak Krakatau yang meletus," katanya.

"Sebelumnya di malam hari, ada aktivitas erupsi yang cukup berat. Tapi sesaat sebelum ombak menghantam pantai, tidak ada aktivitas sama sekali. Di luar sana hanya gelap," katanya lagi.

"Dan tiba-tiba saya melihat gelombang ini datang, dan saya harus berlari," tambahnya.

Oystein mengaku melihat dua gelombang sesaat sebelum bencana tsunami melanda.

Reruntuhan panggung

Menurutnya, gelombang pertama tidak begitu kuat, jadi dia bisa berlari sekuat yang dia bisa, oleh karena itu ia berlari sekuatnya.

Baca Juga : Keempat Rekannya Dimakamkan, Ifan Seventeen Ucap Permintaan Maaf dan Pesan Terakhir

Namun, gelombang kedua adalah gelombang besar yang berakibat pada tsunami, namun beruntung Oystein berhasil menghindari gelombang kedua.

"Saya berlari langsung ke hotel, tempat di mana istri saya menginap, dan putra saya sedang tidur,"katanya.

"Saya membangunkan mereka, dan saat itulah saya mendengar gelombang besar datang. Saya melihat gelombang besar datang," katanya lagi.

"Melihat ke luar jendela ketika gelombang kedua menghantam. Itu jauh lebih besar," tambahnya.

Ombak terlihat melewati hotel, Mobil terdorong keluar dari jalan, dan bersama orang-orang lainnya Oystein mencari tempat yang lebih tinggi.

"Kami dan orang lain di hotel langsung menuju ke hutan di sebelah hotel. Ada bukit dan kami berada di atas bukit sampai sekarang,"tambahnya.

Selain Oystein beberapa warga lain juga dilaporkan melarikan diri ke hutan menurut laporan AFP.

Baca Juga : Sang Istri Ulang Tahun, Ifan Seventeen: Aku Mau Ucapin Langsung, Cepet Pulang Sayang!

Sejauh ini bencana tersebut telah mengakibatkan 281 korban meninggal dan 1.016 orang luka-luka, 57 dilaporkan hilang serta 4.411 orang mengungsi menurut kabar dari Humas BNPB Sutopo Purwo Nugroho.

Sedangkan kerugian meterian hingga malam tadi, terdiri dari 528 unit rumah rusak berat, 1 rumah hilang dan 82 rumah rusak ringan.

 Artikel ini sudah pernah tayang di Intisari dengan judul Kesaksian Fotografer Norwegia yang Melihat dua Gelombang di Pantai Anyer, Lalu Melarikan Diri Ke Hutan