Ibu Wajib Tahu! Tidak Semua Benjolan Payudara Bersifat Kanker

By Soesanti Harini Hartono, Rabu, 11 Oktober 2017 | 00:00 WIB
Perubahan payudara menjadi gejala kanker payudara stadium awal (Gisela Niken)

Jika benjolan berbentuk padat, maka biopsi diperlukan untuk memastikan apakah benjolan tersebut bersifat kanker atau tidak.

Saat melakukan biopsi payudara, ahli radiologi memindai jaringan dari area yang dicurigai sehingga bisa diuji di lab untuk mengetahui adanya sel kanker.

"Ada berbagai jenis biopsi yang ditawarkan untuk pasien. Biopsi jarum trucut dilakukan pada sebagian besar kasus, namun bila kelainannya sangat kecil, halus atau bila dilihat hanya pada mammogram dalam bentuk kalsifikasi atau hanya pada MRI payudara, biopsi payudara dengan bantuan vakum (VABB) lebih disukai,” ujar Dr. Jyoti.

(Baca juga : Menyusui Minimalkan Risiko Kanker Payudara)

“Melalui VABB, lebih banyak jaringan bisa dikeluarkan daripada biopsi jarum trucut dan karenanya laporan yang lebih akurat bisa dihasilkan oleh ahli patologi," tambah Dr. Jyoti.

Kita juga harus mencari perubahan di payudara, terutama dalam hal ukuran dan bentuk.

Selain pembentukan benjolan, Ibu juga harus mengamati apakah ada perubahan kulit seperti pembengkakan dan kemerahan pada saat menarik puting susu.

Atau jika ada rasa sakit, iritasi, perubahan warna, atau pengelupasan dan pengelupasan kulit puting.