Wajar Ifan Seventeen Masih Alami Trauma, Ini yang Dirasakan Korban Selamat Pasca-Tsunami Meski Sudah Lama Berlalu

By Rosiana Chozanah, Sabtu, 29 Desember 2018 | 20:42 WIB
Ifan Seventeen masih alami trauma pasca-tsunami (youtube/TV One - instagram/ifanseventeen)

4. Mengalami penderitaan yang tak tertahankan

Korban juga merasa bersalah karena tidak dapat menemukan anggota keluarganya, tidak mampu membantu orang lain dan bahkan menyelamatkan anak-anak agar terhindar dari kematian.

Meninggalkan tempat bencana tanpa menemukan anggota keluarga membuat mereka merasa gagal.

Baca Juga : Tsunami Banten: Tak Ingin Ada Korban Jiwa Lagi, BMKG & BNPB Beri Pesan Ini pada Warga yang Tinggal di Sepanjang Pantai

Bahkan seorang korban bercerita ia memimpikan bayi terluka parah yang dirawatnya setiap malam.

5. Berkonsentrasi pada pencarian

Setelah itu, prioritas utama adalah menemukan keluarga atau kerabat yang hilang.

Mereka mengunjungi rumah sakit dan kamar mayat hingga harus memeriksa ribuan foto korban meninggal.

Seorang korban menceritakan bagaimana dirinya frustasi ketika harus memeriksa setiap kamar mayat dan menghirup 'bau kematian'.

6. Menemukan makna di tengah ketidakberartian

Di sisi lain, bencana juga membuat orang-orang saling menjaga satu sama lain.

Baik dulunya kenal atau tidak.

Seorang korban bercerita tentang orang-orang yang bersamanya terdiri dari kakek, nenek dan para korban lain dan mereka bertahan hidup bersama.