Viral! Awan Berbentuk Gelombang Tsunami Gegerkan Warga Makassar, Ini Faktanya

By Riska Yulyana Damayanti, Rabu, 2 Januari 2019 | 10:02 WIB
Gambar awan yang berbentuk gelombang tsunami gegerkan warga Makassar (Instagram/ @makassar_iinfo)

Nakita.id - Setelah terjadinya tsunami di pesisir Banten dan Lampung Selatan, sebagian besar orang waspada akan adanya tsunami di pesisir masing-masing daerah.

Bagaimana tidak, kabar yang beredar di beberapa tempat seperti di Bali dan Manado sempat terjadi gelombang tinggi.

Warga sedang gelisah dengan berbagai kabar gelombang tinggi, warga Makassar digegerkan dengan kemunculan awan berbentuk gelombang tsunami pada Selasa (1/1/2019) sore.

Baca Juga : Sedikit yang Tahu, Beda Gelombang Tinggi dan Tsunami

Sebuah akun Instagram bernama @makassar_iinfo mengunggah bagaimana gambaran awan yang berbentuk gelombang tsunami itu.

Dalam video yang diperlihatkan, tampak ada awan berjajar panjang berwarna gelap berbentuk seperti gelombang tinggi.

Menurut keterangan dalam unggahan itu, video diambil dari daerah Pantai Losari, Makassar pada sore hari.

Baca Juga : Maia Estianty dan Irwan Mussry Rayakan Tahun Baru di Bali, Ini yang Dilakukan Mulan Jameela dan Ahmad Dhani

Sontak warganet yang melihat itu pun berharap Kota Makassar tidak terjadi suatu hal buruk dan berada dalam lindungan Tuhan.

"Semoga kota makassar selalu dalam lindungan Allah Swt Aminn," begitu kata @aksarsc.

"Tetap berdoa semoga selalu dalam lindungNya.." tulis wargant lain @organiclombok.makassar.

Melihat fenomena itu, staf Prakirawan BMKG Wilayah IV Makassar, Nur Asia Utami yang dikonfirmasi, Rabu (2/1/2019) pagi mengungkapkan, peristiwa munculnya awan gelombang tsunami dikenal sebagal cell awan kumulonimbus yang cukup besar.Awan kumulonimbus ini mengakibatkan hujan lebat yang disertai dengan petir dan kilat serta angin kencang.

Baca Juga : Kenal Bule di Facebook, Wanita Ini Kena Tipu Hingga Rp800 Juta, Begini Modusnya Penipuannya!

“Peristiwa tersebut dikenal sebagai cell awan kumulonimbus yang cukup besar, biasanya menimbulkan hujan deras disertai kilat/petir dan angin kencang. Untuk periode luruhnya awan tersebut tergantung besarnya bisa 1-2 jam,” katanya dilansir dari Kompas.com.

Selain itu, awan hitam seperti itu juga berbahaya bagi penerbangan.

Baca Juga : Usus Pria Tua Ini Membusuk Hanya Karena Makan Semangka, Kok Bisa?

Nur Asia menambahkan bahwa awan kumulonimbus ini berpotensi terjadi juga di beberapa wilayah di Sulawesi Selatan.

"Awan kumulonimbus bisa terjadi di beberapa daerah di Sulawesi Selatan. Bahkan, di Kota Makassar awan ini bisa tumbuh kembali,” tuturnya.

Sebelumnya pada Bulan Juli 2018 awan berbentuk gelombang tinggi juga pernah muncul di Sabah, Malaysia.

Baca Juga : Megahnya Perayaan Tahun Baru Ruben Onsu di Dubai, Warganet: 'Keren Banget'

Tidak hanya berbentuk gelombang tinggi, awan yang ada saat itu juga berbentuk seperti angin puting beliung.

Pada tahun 216 lalu, di kota Sabah juga mengalami fenomena awan yang berbentuk gelombang tinggi.