Catat untuk Para Ayah! Jenis Makanan yang Dikonsumsi Sebelum Bercinta Dapat Memengaruhi Kesehatan Bayi

By Soesanti Harini Hartono, Senin, 16 Oktober 2017 | 22:30 WIB
Daftar Makanan Wajib untuk Kesuburan Pria dan Wanita (Gisela Niken)

Nakita.id - Pola makan seorang ayah sebelum berhubungan seks dapat berperan penting sebagai nutrisi ibu hamil dalam melahirkan bayi yang sehat.

Demikian temuan hasil penelitia baru yang menunjukkan, pria harus menghindari pola makan tinggi karbohidrat dan rendah protein.

Michal Polak, seorang profesor di University of Cincinnati di AS mengatakan, "Pada banyak golongan mahluk hidup termasuk manusia, ibu atau induknya banyak melakukan perawatan kehamilan. Jadi kami  berharap ada efek dari pola makan ibu terhadap keturunan karena kaitan yang kuat. Tapi ini benar-benar kejutan karena telah menemukan adanya hubungan antara pola makan dan keturunan dari ayah."

Untuk penelitian yang dipublikasikan dalam jurnal Proceedings of the Royal Society B, para peneliti memanipulasi nutrisi lalat buah laki-laki dan mengamati korelasi kuat antara pola makan yang buruk dan ketahanan yang buruk di antara keturunan mereka.

(Baca juga : 5 Makanan Untuk Menaikkan Berat Badan Bayi)

Para ilmuwan secara teratur mempelajari lalat buah karena mereka berbagi 60% gen anak dan lebih dari 75% gen penyakit anak.

Ahli genetika telah memetakan bahwa lebih dari 150 tahun penelitian telah membuat lalat kecil yang sederhana ini menjadi sistem model yang bagus.

Untuk penelitian ini, Michal mengisolasi betina dan jantan dari spesies lalat buah Drosophila melanogaster, yang terkenal dengan mata merahnya yang sangat besar dan kapasitas reproduksi yang tinggi.

Seekor lalat tunggal bisa meletakkan 50 telur per hari atau sebanyak 2.000 telur dalam waktu dua bulan yang singkat.

Para peneliti memberi makan perempuan dengan makanan yang sama, tapi mereka memberi makan 30 tepung ragi dan gula yang berbeda.

(Baca juga : Intinya, Ini Makanan Pertama yang Bisa Diberikan pada Bayi)

Lalat bisa memakan semua yang mereka inginkan dari campuran agar-agar, namun kualitas makanannya bervariasi secara dramatis dari konsentrasi protein, karbohidrat, dan kalori rendah hingga tinggi.

Setelah 17 hari menjalani diet ketat, jantan dikawinkan secara terpisah dan berurutan dengan dua betina, yang semuanya mendapat makanan tepung ragi yang sama.

Para peneliti menemukan bahwa embrio dari perkawinan kedua lebih cenderung bertahan karena makanan ayah mereka membaik dalam hal nutrisi. Efek ini kurang terlihat pada perkawinan pertama.

Demikian juga, angka kematian embrio tertinggi untuk keturunan laki-laki yang diberi makanan tinggi karbohidrat dan diet rendah protein.

Studi tersebut menyimpulkan, ayah yang banyak mengonsumsi jenis makanan dengan karbohidrat tinggi dapat membahayakan kesehatan janin hingga dapat berakhir dengan kematian janin atau keguguran. (*)