8 Perubahan Tubuh yang Akan Dialami Setiap Perempuan Usai Melahirkan

By Soesanti Harini Hartono, Jumat, 20 Oktober 2017 | 10:45 WIB
Setelah Melahirkan, Ibu Perlu Pakai Kontrasepsi (Ipoel )

5. BAB Lancar.

Aduh senangnya, apalagi jika membayangkan mungkin beberapa ibu jadi sulit buang air besar hingga menderita sembelit. "Hormon kehamilan dapat memperlambat sistem pencernaan, seperti juga obat nyeri yang diberikan kepada banyak ibu baru selama dan setelah melahirkan," kata Dr. Renee.

Untuk membantu memudahkan BAB, ia merekomendasikan untuk minum banyak air, makanan berserat tinggi seperti buah dan sayuran serta minum obat pelunak tinja.

(Baca juga : Yang Terjadi pada Tubuh 24 Jam Setelah Melahirkan)

6. Rambut rontok. Setelah melahirkan, Ibu mungkin sadar bahwa rambut menjadi rontok parah. Hal ini terjadi akibat lonjakan estrogen. 

"Karena rambut di kepala kita tumbuh dalam siklus 90 hari, rambut rontok ini (disebut 'postpartum effluvium') terjadi tiga bulan setelah melahirkan," kata Dr. Allison.

Jika Ibu menyusui, bila kadar estrogen sangat rendah, kondisi ini bisa berlangsung lebih lama lagi. Setelah Ibu selesai menyusui, rambut akan tumbuh lebat kembali.

7. Mengompol Ketika tertawa atau bersin. Tertawa atau bersin terlalu keras akan membuat Ibu lebih mudah mengompol. Postpartum, otot dasar panggul Ibu telah melemah, menyebabkan kita mengeluarkan air kencing.

"Saya memberi tahu pasien bahwa gejala ini dapat bertahan enam bulan atau lebih setelah melahirkan," catat Dr. Jennifer. Untuk membantu meringankan ketidaknyamanan ini, ia merekomendasikan latihan kegel setiap hari untuk membantu menguatkan otot internal.

(Baca juga : Tampil Cantik Setelah Melahirkan. Ini Rahasianya)

8. Perut kembung

Salah satu efek samping persalinan adalah mengeluarkan banyak gas, terutama beberapa bulan pertama setelah melahirkan. "Selama persalinan per vaginam, Ibu meregangkan jaringan perineum dan terkadang bahkan bisa berakhir dengan air mata kecil ke otot sfingter anus yang dapat menyebabkan inkontinensia anal," Dr. Renee.

Mengatasi kebocoran urin, rutinlah melakukan latihan dasar panggul. Perhatikan juga pola makan, karena beberapa makanan kaya serat dapat memperburuk kondisi ini. Sebelum mengurangi atau membatasi makanan tertentu, tanyakan kepada dokter lebih dulu. (*)