Punya Hati Bak Malaikat! Setelah Suami Meninggal Dunia, Dokter Anak Ini Tetap Tegar dan Mendedikasikan Hidupnya untuk Menyelamatkan Banyak Bayi

By Soesanti Harini Hartono, Minggu, 22 Oktober 2017 | 05:15 WIB
Punya Hati Bak Malaikat! Setelah Suami Meninggal Dunia, Dokter Anak Ini Tetap Tegar dan Mendedikasikan Hidupnya untuk Menyelamatkan Banyak Bayi (Santi Hartono)

Nakita.id - Kisah sedih berawal dari dua tahun yang lalu, ketika suami Dr Priti Ingle Jadhav, Vinod, terengah-engah saat mengalami kecelakaan lalu lintas di daerah pedesaan Akola di Vidarbha, Maharashtra, di mana saat itu yang bisa ia katakan hanyalah 'selamatkan saya'.

Meskipun Priti telah berhasil melakukan panggilan darurat untuk mendatangkan ambulans, dokter dan teman-teman tidak bisa membuat Vinod bertahan lebih lama. Di saat-saat terakhir, Priti terus mengatakan ini kepada sang suami: "Jangan berhenti bernapas."

Setelah 10 tahun mengabdikan hidup untuk merawat suku-suku di daerah pedesaan Malsur dan Babulgaon di Akola, pasangan tersebut menantikan kehidupan kota, dan mulai bekerja sama di rumah sakit wanita terbesar di distrik tersebut, yang secara populer disebut rumah sakit Lady Hardinge.

Setelah kehilangan Vinod, seorang ahli patologi, Priti, yang juga seorang dokter anak akhirnya kembali bekerja.

(Baca juga : Ini 7 Cara Membantu Perkembangan Otak Bayi)

Tapi suatu saat, ada kasus yang melibatkan bayi petani berusia lima hari, dan membutuhkan pertolongan dokter. Namun hal ini sulit lantaran orangtuanya miskin, sementara biaya yang dibutuhkan terlalu mahal. Mulai dari situ muncul gagasan Priti untuk menolong para bayi tak berdosa.

"Bayi itu sedang sekarat. Tingkat urea darah dan serum kreatinin sangat tinggi. Ayahnya  yang seorang pecandu alkohol, tampaknya tidak peduli," kata Priti, (30) yang berkonsultasi dengan Inspektur Medis Dr Arati Kulwal.

Di sana Dr. Priti mendesak pihak berwenang untuk membiarkan ia mengobati bayi tersebut. "Saya tidak tahu apa yang terjadi. Mungkin aku melihat keputusasaan situasi, dan merasakan keputusasaan yang sama seperti saat Vinod tidak bisa diselamatkan. Saya memutuskan untuk keluar dari rasa berkabung dan mulai menyelamatkan bayi-bayi itu," lanjut Priti.

Bayi itu berhenti makan atau buang air kecil lima hari setelah ia dilahirkan.

(Baca juga : Mengerikan. Kereta Bayi Jatuh ke Rel Kereta, Ini yang Terjadi Pada Si Bayi)

Dengan biaya perawatan di rumah sakit swasta yang sangat mahal, ibu dari bayi yang berusia 20 tahun, Pooja Rathod, memutuskan untuk membawa bayinya ke rumah sakit Lady Hardinge.

Peritoneal dialysis (PD) sering digunakan pada kasus gagal ginjal stadium akhir, kecuali rumah sakit ini tidak memiliki alat PD untuk merawat bayi.