# 10: Kadar Androgen Darah Tinggi. Androgen, seperti testosteron, diproduksi baik laki-laki maupun perempuan untuk menjaga kesehatan reproduksi dan kesehatan umum.
Meskipun perempuan hanya menghasilkan sebagian kecil dari hormon ini dibandingkan dengan laki-laki, studi pascamenopause telah mengamati, perempuan yang memiliki androgen dalam jumlah besar yang beredar di tubuh mereka memiliki risiko lebih tinggi terkena kanker payudara.
(Baca juga : Risiko Kanker Payudara yang Tak Bisa Dihindari)
# 11: Obesitas Setelah Menopause. Lemak di tubuh kita memiliki kemampuan untuk menghasilkan enzim yang disebut aromatase yang dapat mengubah androgen menjadi estrogen.
Itulah alasan mengapa perempuan pascamenopause yang memiliki cadangan lemak besar di tubuh mereka (obesitas) diketahui memiliki risiko lebih tinggi terkena kanker payudara. Hal ini karena tubuh mereka menghasilkan lebih banyak estrogen dibandingkan dengan perempuan yang tidak kelebihan berat badan.
Apa yang Harus Ibu Lakukan Sekarang? Jika Ibu termasuk dalam kriteria berisiko tinggi kanker payudara, sebaiknya lakukan hal berikut untuk mendeteksi tumor yang tumbuh di fase-fase awal kehidupannya.
1. Lakukan pemeriksaan payudara secara klinis setiap 6 - 12 bulan sekali. 2. Lakukan mammogram setiap tahun setelah berusia 30 tahun. 3. Lakukan pemeriksaan skrining kanker payudara jika Ibu memiliki riwayat keluarga terkena kanker payudara, karena ini akan mendeteksi mutasi genetik bahkan sebelum terbentuknya sel kanker payudara. (*)