Kiat Mudah Mengatasi Kebiasaan Tidak Sehat Selama Kehamilan

By Soesanti Harini Hartono, Minggu, 22 Oktober 2017 | 08:15 WIB
Sakit Kepala Saat Hamil, Waspadai Preeklamsia (je)

Nakita.id - Banyak dari kita atau masyarakat menghakimi ibu hamil lantaran perilaku atau tindakan yang sebaiknya dihindari ketika sedang mengandung.Sering kali, penilaian semacam itu berasal dari tempat yang bermaksud baik, meski tidak disukai.

Bagaimanapun, memelihara perilaku tidak sehat selama hamil selalu memiliki konsekuensi kesehatan untuk ibu hamil dan anak-anak di masa depan. Misalnya, mengisap rokok selama kehamilan dapat meningkatkan risiko kelahiran prematur, cacat lahir dan bahkan kematian bayi.

Belum lagi masalah bagi ibu seperti kanker dan penyakit jantung, menurut Centers for Disease Control and Prevention.

Mengonsumsi minuman keras saat hamil juga dapat menyebabkan sejumlah cacat fisik, intelektual dan perilaku permanen pada masa kecil anak-anak.

(Baca juga : Kebiasaan Saat Hamil Ini Dapat Membantu Ibu Melahirkan Secara Normal)

Bahkan kebiasaan seperti mengonsumsi makanan cepat saji, jarang berolahraga dan tidur tidak optimal dapat terjadi sebelum, selama dan sesudah kehamilan.

"Kami tahu bahwa keberhasilan kesuburan dan kehamilan yang sukses bergantung pada merawat diri sendiri selama tahun-tahun kesuburan itu," kata Marci Lobel, seorang profesor psikologi dan direktur program psikologi sosial dan kesehatan di Stony Brook University.

Tapi, menghindari kebiasaan buruk tidak mudah bagi seseorang. "Perubahan perilaku itu sulit, ini sebuah proses," kata Dr. Jamila Perritt, seorang OB-GYN di District of Columbia.

Dalam beberapa hal, kehamilan dapat membuat perempuan lebih sulit untuk membuat perubahan yang sehat. Stres dan kecemasan akan perubahan hidup yang begitu besar, misalnya, dapat mendorong perempuan untuk mengonsumsi makanan cepat saji, segelas anggur atau rokok.

(Baca juga : 3 Kebiasaan Agar Melahirkan Lancar dan Cepat)

"Bagi beberapa perempuan, kehamilan dini bisa membuat stres, dan kita tahu bahwa stres bisa membuat lebih sulit kita berhenti merokok," kata Clara Bradizza, ilmuwan peneliti senior di Universitas Buffalo's Buffalo Institute of Addictions.

Terlebih lagi, perilaku tertentu mengubah alat bantu seperti obat penghilang kebiasaan merokok tidak disarankan untuk ibu hamil, kata Clara.