Persalinan Sesar Atau Persalinan Normal, Ibu Pilih Mana? Lihat Dulu Untung Ruginya!

By Soesanti Harini Hartono, Rabu, 25 Oktober 2017 | 03:30 WIB
Persalinan Sesar Vs Persalinan Normal: Mana yang Lebih Aman? (Santi Hartono)

Nakita.id - Melahirkan adalah momen paling indah dalam kehidupan seorang perempuan. Bagaimana tidak, setelah momen kehamilan 9 bulan yang indah, Ibu akhirnya bisa melihat dan menyentuh langsung buah hati. Rasa sakit yang begitu parah terbayarkan dengan sebuah tangisan bayi mungil yang keluar dari rahim setiap perempuan. 

Baik persalinan normal maupun lewat sesar, sebenarnya punya rasa sakit, namun jenis dan bentuknya berbeda-beda. Yang perlu Ibu ingat, setiap perempuan yang hendak melahirkan normal harus melewati jam-jam persalinan yang menyakitkan.

Pikiran tentang persalinan normal itu sendiri telah membuat banyak perempuan memilih metode persalinan lainnya, yang biasa dikenal dengan operasi sesar. 

Untuk diketahui, persalinan normal adalah proses melahirkan melalui vagina. Menurut berbagai literatur kesehatan, cara persalinan ini dinggap alami dengan anggapan tubuh perempuan siap bekerja untuk mengeluarkan bayi.

(Baca juga : 7 Tip Agar Ibu Mudah Melahirkan Normal)

Sementara, persalinan sesar terlebih dahulu sudah direncanakan sebelumnya, di mana terdapat sebuah sayatan yang dibuat di dekat perut yang memungkinkan bayi dapat dikeluarkan. Tetapi penggunaan anestesi selama prosedur sesar membuat Ibu sama sekali tidak merasakan sakit.

Banyak perempuan sekarang memilih persalinan sesar ketimbang persalinan normal. Hal ini juga bisa disebabkan karena kondisi medis atau hanya perasaan takut akan rasa sakit yang harus mereka alami selama persalinan normal.

Lalu, dari antara dua metode persalinan ini, mana yang Ibu pilih? Meski keduanya memiliki pro dan kontra, dokter selalu merekomendasikan persalinan secara normal, karena ini baik untuk ibu dan bayi.

(Baca juga : Prediksi Sesar Sejak Awal Kehamilan)

Berikut adalah beberapa keunggulan persalinan normal:  1) Bayi dikatakan lebih sehat jika mereka dilahirkan per vaginam. Juga, bayi akan menerima lapisan pelindung pada kulit mereka, yang membuat mereka jauh dari infeksi. 2) Setelah persalinan normal, seorang ibu dapat mulai menyusui bayinya, saat susu mulai mengalir ketika bayi lahir. 3) Bayi yang lahir secara vaginal memiliki risiko terkena takiknea pada neonatus yang lebih rendah. Ini merupakan kondisi di mana paru-paru bayi yang baru lahir dipenuhi cairan. Tekanan yang dialami bayi saat persalinan melalui vagina meremas semua cairan dari paru-paru. 4) Waktu untuk pemulihan ibu dan bayi lebih cepat bila dengan cara persalinan normal.

Meski ada beberapa kekurangan dari persalinan normal, tak sedikit ibu yang lebih suka persalinan sesar. Alasan-alasannya antara lain merasa tidak dapat menahan sakit persalinan secara intensif.

Ibu juga berpikir, persalinan normal akan merusak dasar panggul mereka. Hal ini menyebabkan inkontinensia urin dan feses.