Ini Dia, Tanda Awal dan Gejala Kehamilan (2)

By Soesanti Harini Hartono, Kamis, 26 Oktober 2017 | 05:45 WIB
Ibu mungkin saja hamil meski hasil test pack negatif (Saeful Imam)

Nakita.id - Banyak keguguran terjadi sebagai akibat ketidaktahuan perempuan tentang kehamilannya. Mengapa? Bisa jadi hal ini disebabkan karena mereka banyak yang tak tahu tanda dan gejala kehamilan yang tengah dialami.

Tanda dan gejala kehamilan sebenarnya bisa diketahui dengan jelas, asal Ibu paham dan mengenal lebih banyak. Agar tak salah, berikut  tanda dan gejala kehamilan yang penting diketahui. Sebelumnya, beberapa tanda dan gejala tersebut sudah dibahas di artikel "Ini Dia, Tanda Awal dan Gejala Kehamilan (1)". 

Baca juga: Ini Dia Tanda Awal Dan Gejala Kehamilan (1)

- Payudara membengkak.

Perut sakit dan payudara yang seperti ‘penuh’ adalah tanda lain kehamilan terjadi. Hormon estrogen dan progesteron menyebabkan perubahan payudara dan pembengkakan payudara yang disertai rasa nyeri jika disentuh. Hal ini karena proses mempersiapkan tubuh Ibu agar dapat memproduksi ASI di masa yang akan datang.

- Aerola membesar dan menghitam.

Areola (lingkaran di sekitar puting susu) mungkin menjadi lebih gelap dan bertambah besar, berkat hormon kehamilan yang melonjak melalui tubuh. Tidak hanya itu, Ibu akan mulai memerhatikan benjolan kecil yang tumbuh dalam beberapa ukuran dan jumlah pada areola.

Benjolan ini disebut tuberkel Montgomery (kelenjar sebaseus dari areola yang membesar oleh kelenjar susu selama kehamilan akhir dan menyusui), yang berfungsi untuk menghasilkan lebih banyak minyak yang melumasi puting susu begitu bayi mulai menyusu.

(Baca juga : Ini Tanda Ibu Hamil Kembar di Awal Kehamilan)

- Sering buang air kecil.

Dua sampai tiga minggu setelah pembuahan, Ibu mungkin sering buang air kecil. Perasaan ingin buang air kecil terus menerus biasanya muncul dua sampai tiga minggu s etelah pembuahan dan karena hormon kehamilan hCG, yang meningkatkan aliran darah ke ginjal.

Hal ini membantu secara lebih efisien untuk melepaskan tubuh dari zat-zat beracun. Rahim yang sedang tumbuh juga mulai memberi tekanan pada kandung kemih, menyisakan sedikit ruang penyimpanan untuk air kencing dan membuat Ibu sering mondar-mandi kamar mandi.