Ibu Sering Panik dan Cemas Terhadap Batita? Terapkan 6 Tip Ini untuk Mengatasinya dengan Mudah

By Soesanti Harini Hartono, Jumat, 27 Oktober 2017 | 09:00 WIB
Sebaiknya jangan main prosotan sambil memangku anak. (Dini Felicitas)

Nakita.id - Beberapa orangtua terkadang berlebihan dalam mengkhawatirkan anak. Menurut seorang pakar, hal ini bisa disebabkan oleh faktor genetik  dan lingkungan sekitar tempat tinggal, sehingga orangtua akan mudah merasa gelisah, panik, atau stres.

"Kita tidak bisa mengendalikan genetika, sebab pada dasarnya, orang-orang yang secara genetik mudah cemas ada kecenderungan lebih tinggi dalam mengekspresikan kegelisahannya," jelas Mayra.Mendez, Ph.D., LMFT, seorang psikoterapis di Santa Monica, California, 

Namun dalam hal cemas karena lingkungan, Ibu bisa menerapkan tip-tip yang disampaikan oleh Mendez berikut ini untuk meredakan kecemasan Ibu;

Baca juga : Pahami Pola Tinja Bayi Agar Ibu Tak Mudah Cemas

1. Biarkan anak-anak memiliki pengalaman. Sebaiknya, biarkan anak memiliki pengalaman yang sesuai dengan usianya untuk membantu perkembangan anak. "Evaluasi kegiatan sesuai dengan perkembangan," ungkap Dr. Mayra.

Mungkin Ibu sering bertanya dalam hati, "Apakah wajar anak berusia 3 tahun pergi bermain sendirian? Jika Ibu takut atau tidak yakin dengan hal ini, sebaiknya atur waktu yang tepat, aman, dan nyaman untuk batita. Dengan begini, Ibu belajar mengelola rasa takut dan panik yang berlebihan.

Baca juga : Dampak Mengejutkan Pada Janin Saat Ibunya Stres

2. Jangan terlampau cemas. Misal, ketika anak sedang berada di balkon, tiba-tiba saja Ibu langsung panik dan berpikir berlebihan tentang keselamatan anak. Kecemasan sering membentuk imajinasi tersendiri dan terkadang tidak membawa manfaat baik bagi diri sendiri atau pun anak.

Anak yang merasa terlalu dilindungi biasanya sulit untuk mandiri dan bergantung pada orang lain. Seringlah berpikir positif sebagai salah satu bentuk pengelolaan antisipasi negatif dan mengendalikan diri dalam melakukan suatu kesalahan yang berkaitan dengan perkembangan anak.

3. Terapkan reaksi yang tepat. Sebelum anak dapat memahami kata-kata Ibu, biasanya ia menangkap isyarat lain. Bila anak sedang berada jauh dari jangkauan Ibu, sebaiknya tetap waspada dalam mengawasinya. 

Misal ketika anak ingin mengambil gunting di meja, sebaiknya Ibu jangan berteriak histeris. Lakukan hal yang tepat, seperti gesit dalam mengambil gunting terlebih dahulu. Banyaklah berlatih untuk menunjukkan reaksi yang masuk akal, sehingga Ibu mampu menahan diri dan bersikap lebih tenang.

Baca juga : Ini Kekhawatiran yang Ibu Hamil Rasakan Setiap Trimesternya