Nakita.id - Beberapa orangtua terkadang berlebihan dalam mengkhawatirkan anak. Menurut seorang pakar, hal ini bisa disebabkan oleh faktor genetik dan lingkungan sekitar tempat tinggal, sehingga orangtua akan mudah merasa gelisah, panik, atau stres.
"Kita tidak bisa mengendalikan genetika, sebab pada dasarnya, orang-orang yang secara genetik mudah cemas ada kecenderungan lebih tinggi dalam mengekspresikan kegelisahannya," jelas Mayra.Mendez, Ph.D., LMFT, seorang psikoterapis di Santa Monica, California,
Namun dalam hal cemas karena lingkungan, Ibu bisa menerapkan tip-tip yang disampaikan oleh Mendez berikut ini untuk meredakan kecemasan Ibu;
Baca juga : Pahami Pola Tinja Bayi Agar Ibu Tak Mudah Cemas
1. Biarkan anak-anak memiliki pengalaman. Sebaiknya, biarkan anak memiliki pengalaman yang sesuai dengan usianya untuk membantu perkembangan anak. "Evaluasi kegiatan sesuai dengan perkembangan," ungkap Dr. Mayra.
Mungkin Ibu sering bertanya dalam hati, "Apakah wajar anak berusia 3 tahun pergi bermain sendirian? Jika Ibu takut atau tidak yakin dengan hal ini, sebaiknya atur waktu yang tepat, aman, dan nyaman untuk batita. Dengan begini, Ibu belajar mengelola rasa takut dan panik yang berlebihan.
Baca juga : Dampak Mengejutkan Pada Janin Saat Ibunya Stres
2. Jangan terlampau cemas. Misal, ketika anak sedang berada di balkon, tiba-tiba saja Ibu langsung panik dan berpikir berlebihan tentang keselamatan anak. Kecemasan sering membentuk imajinasi tersendiri dan terkadang tidak membawa manfaat baik bagi diri sendiri atau pun anak.
Anak yang merasa terlalu dilindungi biasanya sulit untuk mandiri dan bergantung pada orang lain. Seringlah berpikir positif sebagai salah satu bentuk pengelolaan antisipasi negatif dan mengendalikan diri dalam melakukan suatu kesalahan yang berkaitan dengan perkembangan anak.
3. Terapkan reaksi yang tepat. Sebelum anak dapat memahami kata-kata Ibu, biasanya ia menangkap isyarat lain. Bila anak sedang berada jauh dari jangkauan Ibu, sebaiknya tetap waspada dalam mengawasinya.
Misal ketika anak ingin mengambil gunting di meja, sebaiknya Ibu jangan berteriak histeris. Lakukan hal yang tepat, seperti gesit dalam mengambil gunting terlebih dahulu. Banyaklah berlatih untuk menunjukkan reaksi yang masuk akal, sehingga Ibu mampu menahan diri dan bersikap lebih tenang.
Baca juga : Ini Kekhawatiran yang Ibu Hamil Rasakan Setiap Trimesternya
4. Jangan terlalu protektif. Orangtua yang terlalu protektif terhadap anaknya biasanya mudah merendahkan orang lain.
Adanya gagasan bahwa orangtua yang protektif merasa anaknya lebih baik dari orang lain, sehingga muncul sebuah kecemasan bila Ayah dan Ibu gagal dalam mendidik anak.
Menurut Dr Mayra, kondisi tersebut dapat mengganggu perkembangan keterampilan anak dalam memecahkan masalah.
5. Bicarakan dengan anak. Sebagai orangtua yang memiliki kecemasan luar biasa, ada baiknya Ibu membicarakan hal ini kepada anak.
Langkah ini berguna untuk membangun kerja sama dengan anak, sehingga ia akan tetap merasa didengarkan dan dipahami oleh orangtuanya. Tanamkan juga rasa empati terhadap anak sejak dini.
Baca juga : Suka Cemas Berlebihan, Bisa Jadi Si Kecil Punya Gangguan Kecemasan
6. Konsultasikan kepada dokter. Pergi dan konsultasikan kondisi gangguan kecemasan ini kepada pakar. Dengan begitu, dokter mampu mengobati pasien secara keseluruhan serta Ibu mampu menyesuaikan dan menerapkan nasihat yang diberikan.
Belajarlah untuk lebih bersabar, lakukan terbaik untuk belajar mengelola kecemasan Ibu agar anak tidak merasa terbebani. (*)
L'Oreal Bersama Perdoski dan Universitas Indonesia Berikan Pendanaan Penelitian dan Inovasi 'Hair & Skin Research Grant 2024'
Penulis | : | Soesanti Harini Hartono |
Editor | : | Soesanti Harini Hartono |
KOMENTAR