Nakita.id - Pasangan yang sudah lama menikah atau baru saja menikah pasti menginginkan keturunan untuk bisa melengkapi kebahagiaan dalam berumah tangga.
Nah, bila kini Ibu sedang berpikir untuk segera memiliki bayi, ada sejumlah hal yang dapat Ibu lakukan, yang tidak hanya akan meningkatkan kesuburan, tetapi juga membantu memastikan tubuh berada dalam kondisi prima dalam mempersiapkan kehamilan.
Dr. Mary Jane Minkin, profesor klinis kebidanan, ginekologi dan ilmu reproduksi di Yale University School of Medicine memberikan pedoman langsung yang berkaitan tentang yang boleh dilakukan dan yang harus dihindari pasangan agar bisa cepat hamil!
1. Berhenti merokok. Selain merokok, hindari penggunaan obat terlarang atau minuman keras berlebihan. "Semua perempuan yang mencoba hamil harus menjalani kehidupan teladan," kata Dr. Mary Jane.
Dr. Mary Jane mencatat, perempuan yang berharap untuk segera hamil harus membatasi konsumsi alkohol hingga tidak lebih dari satu gelas per hari.
Jika Ibu tidak memiliki masalah serius dengan narkoba, alkohol atau tembakau, sekarang adalah waktunya menunggu kehamilan terjadi.
Baca juga : Asupan Lain yang Perlu Dikonsumsi Agar Cepat Hamil
2. Jangan berhenti berolahraga. Banyak perempuan takut jika memiliki gaya hidup aktif dan sering berolahraga, entah bagaimana caranya akan mengecilkan tingkat kesuburannya, tapi bukan itu masalahnya.
Tentu saja, Ibu harus segera memeriksakan diri ke dokter, tapi aturan umumnya adalah bila Ibu sudah aktif, maka juga harus diimbangi dengan berolahraga sepanjang masa kehamilan berlangsung.
Jika perempuan tidak aktif, bicarakan dengan dokter tentang beberapa aktivitas ringan seperti berjalan atau berenang, sehingga Ibu bisa berada dalam kondisi terbaik selama kehamilan.
3. Lakukan diet tepat. Pastikan selalu mengonsumsi makanan yang mengandung nutrisi dan gizi seimbang yang dibutuhkannya, terutama pada tahap awal kehamilan. Jadi, Ibu sebaiknya tidak menunggu sampai kehamilan terjadi untuk memilih makanan tepat seimbang.
Mulailah menambahkan buah dan sayuran ekstra sekarang dan batasi makanan olahan yang cenderung tinggi pengawet dan zat aditif.