5 Hal Seputar Melahirkan dengan Water Birth Ini Ternyata Hanya Mitos Belaka

By Gisela Niken, Kamis, 9 November 2017 | 05:30 WIB
Mitos seputar water birth (Gisela Niken)

Journal of Maternal Fetal and Neonatal Medicine mengemukakan bahwa tidak ada infeksi yang terjadi dari 1.600 water birth yang diteliti. 

Bayi akan tenggelam

Di dalam kandungan, janin hidup di dalam air ketuban. Ia menerima suplai oksigen dari sirkulasi plasenta dan melewati paru-parunya sendiri.

Secara genetis dan fisiologis, bayi akan mengambil napas pertama mereka saat keluar dari rahim. 

Bayi juga memiliki refleks menyelam yang secara naluriah menahan napas saat keluar dari rahim.

Baca juga: Silent Birth, Apa Jadinya Jika Ibu Hamil dan Dokter Tak Boleh Bersuara Selama Persalinan?

Bayi akan terlilit tali pusar saat lahir.

Lilitan tali pusat bukan masalah kecuali terlalu ketat dan mengakibatkan tekanan pada leher.

Hal ini memang dapat menganggu denyut jantung bayi.

Ibu yang melahirkan dalam air kemungkinan lebih besar untuk mengalami robekan.

Ibu yang melahirkan dalam air hangat sesungguhnya justru memiliki risiko lebih rendah megalami robekan.

Air hangat dapat meningkatkan aliran darah dan mampu melunakkan jaringan di sekitar perineum Ibu.