Mungkin Terjadi Pada Siapa Saja, Ternyata Ini Penyebab Seorang Ibu Tega Menganiaya Anak Kandungnya Sendiri.

By Gisela Niken, Senin, 13 November 2017 | 01:45 WIB
Terapi Untuk Anak Korban Kekerasan Seksual (Puri)

Nakita.id – Saat mendengar berita seorang Ibu menganiaya anak pasti kita memikirkan mengapa ada seorang Ibu yang tega terhadap anak?

Sayangnya hal ini sangat sering terjadi apalagi baru-baru ini ada seorang Ibu yang tega menganiaya anaknya sendiri hingga tewas akibat anaknya yang masih sering mengompol.

Namun, tahukah Ibu bahwa kita sangat mungkin melakukan kekerasan fisik pada anak?

Seorang Ibu yang melakukan kekerasan fisik tersebut disebabkan oleh beberapa hal berikut ini:

Baca juga: Lima Jenis Kekerasan Anak yang Harus Diwaspadai 

1.Mengalami perlakukan buruk saat kecil

Ibu yang sempat mengalami perlakuan buruk atau kekerasan fisik saat kecil dulu sebaiknya segera mengobati rasa sakit hati yang sempat terjadi.

Sebab sebuah studi dari University Oregon State mengungkapkan orang yang tumbuh dari keluarga disiplin dan keras maka mereka rentan melakukan kekerasan.

Penting bagi Ayah dan Ibu saling mengingatkan bila salah satu pihak tidak menahan atau mengontrol emosinya.

Baca juga: 7 Cara Mudah Hilangkan Kebiasaan Memukul dan Menggigit Pada Anak 

2.Tidak mendapatkan dukungan dari keluarga dan teman

Pasangan juga memainkan peran penting dalam pengasuhan anak sebab Ibu bisa stres jika mengasuh anak tanpa dukungan.

Dilansir dari Help Guide, salah satu kunci agar orangtua bebas stres adalah memiliki tempat untuk meluapkan emosi.

Salah satu caranya adalah bercerita dengan pasangan atau pun berbagi tugas dengan pasangan agar tidak stres saat mengasuh anak.

Baca juga: Sering Memukul Balita Membuatnya Tumbuh Jadi Agresif

3.Tidak punya waktu beristirahat

Mengasuh anak memang jadi prioritas utama para Ibu. Namun, bukan berarti para Ibu harus terus menerus mengasuh anak.

Ibu juga berhak memiliki waktu istirahat sejenak dari aktivitas rutin ini.

Dalam buku Entirely Eventful Day karangan Aly Brooks mengungkapkan Ibu akan jadi sosok yang gembira dan penyayang jika punya ‘me time’.

Menurut buku tersebut, waktu sendiri atau ‘me time’ tak perlu dilakukan dalam waktu yang lama.

Cukup misalnya pergi ke salon atau bertemu dengan teman selama satu jam bisa membantu pikiran Ibu jadi lebih jernih dan bahagia.