7 Fakta Infeksi Saluran Kemih pada Bayi dan Batita! Waspada, Dampaknya Bisa Mematikan

By Soesanti Harini Hartono, Kamis, 16 November 2017 | 06:00 WIB
Jika Anak Mengalami Sembelit (Puri)

Popok kotor dan basah mendorong bakteri untuk berkembang biak pada kulit di daerah selangkangan, jadi gantilah popok anak secara teratur, kata Deng Jin.

Baca juga : Gara-gara Menahan Pipis, Banyak Ibu Alami Infeksi Saluran Kemih

3. Anak perempuan umumnya berisiko lebih tinggi terkena ISK

Anak perempuan memiliki uretra lebih pendek dan hal ini memungkinkan bakteri dari usus untuk pindah ke kandung kemih lebih mudah.

Infeksi semacam ini juga umum terjadi jika batita suka menahan tinja untuk waktu yang lama. Sembelit dapat meningkatkan risiko ISK. 

ISK dapat terjadi karena alasan lain juga, seperti jika anak mengalami kelainan saluran kencing.

4. Anak laki-laki yang belum disunat lebih berpotensi mengalami ISK. 

Bayi atau anak laki-laki yang belum disunat umumnya berisiko lebih tinggi mengalami ISK mulai 4 sampai 10 kali lipat, kata Deng Jin.

Hipotesisnya adalah bakteri bisa bersembunyi dan terbentuk di bawah kulup dan masuk ke saluran kemih. Sebuah studi yang dilakukan oleh periset McGill University, menghitung bahwa risiko infeksi mungkin sekitar 88% lebih rendah pada anak laki-laki yang telah disunat.

Deng Jin mengatakan, sunat dapat meningkatkan kebersihan alat kelamin pada anak laki-laki, namun prosedurnya bukan tanpa risiko. "Prosedurnya tidak perlu dilakukan kecuali anak terus mengalami balanitis kambuhan, infeksi kepala penis yang bisa menyebabkan ruam merah gatal."

Deng Jin menyarankan agar orangtua berkonsultasi dengan dokter anak atau ahli bedah bayi untuk mempertimbangkan potensi risiko dan manfaatnya.

Jika anak belum disunat, tariklah kulit khatan untuk membersihkan alat kelaminnya. Ini harus dilakukan setiap hari sebagai bagian dari rutinitas mandi biasa, saran Deng Jin.